Iin Tri Rahayu berhasil menjadi doktor Universitas Gadjah Mada ke-2039 (11/09/2013) setelah berhasil mempertahankan disertasinya. Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Noor Rochman Hadjam, S.U sebagai promotor; Subandi, M.A., Ph.D. sebagai ko-promotor; serta Dr. Ratna Wulan, SU, Dr. Nuryati Atamimi, SU, Dr. Hartanti, M.Si, dan Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D. selaku anggota tim penguji.
Tema psikologis mencoba untuk mempromosikan bagaimana kita melihat orang dari sisi positifnya memulai menarik perhatian belakangan ini, termasuk psychological well-being. Dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa kondisi-kondisi psychological well-being dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal itulah yang mendorong Iin Tri Rahayu melakukan sebuah penelitian untuk mencoba model psychological well-being pada mahasiswa. Disertasi ini memikili populasi sebanyak 7223 mahasiswa Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang. Sedangkan 725 mahasiswa dipilih sebagai sampel dengan cara accidental sampling.
Penemuan dalam penelitian ini mengungkap bahwa orientasi religius intrinsik memberikan pengaruh secara langsung terhadap psychological well-being, dan pengaruh tidak langsung terhadap optimisme dan self esteem. Optimisme menyediakan pengaruh langsung terhadap psychological well-being. Self Esteem menyediakan pengaruh langsung kepada optimisme. Dukungan sosial menyediakan pengaruh langsung terhadap psychological well-being dan pengaruh tidak langsung melalui optimisme dan self esteem melalui psychological well-being. Selain itu, penelitian ini juga menemukan eksistensi dari dukungan sosial memberi pengaruh terhadap orientasi religius intrinsik pada mahasiswa.
Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi bagi mahasiswa, pihak kampus, orang tua, serta peneliti berikutnya. Disarankan pada mahasiswa apabila tidak memiliki orientasi religious intrinsik untuk lebih intens mencoba menginternalisasikan ajaran agama dalam segala aspek kehidupannya dan menerapkan orientasi religius yang lebih intrinsik agar mampu mencapai psychological well-being yang lebih tinggi. Demikian juga dengan ditemukannya pengaruh yang besar variabel dukungan sosial terhadap psychological well-being, maka disarankan pada mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan sosialnya dengan cara menjalin interaksi dan relasi sosial yang baik, bergaul, memberikan perhatian dan peduli dengan orang-orang di sekelilingnya, sehingga ketika nanti membutuhkan orang lain akan lebih mudah untuk mendapat dukungan sosial dari lingkungan di sekitarnya.
Mengingat orientasi religius intrinsik memberikan pengaruh yang besar terhadap psychological well-being mahasiswa, maka diharapkan para dosen dan pihak kampus dapat menyediakan kondisi yang kondusif bagi mahasiswa agar bisa meningkatkan internalisasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan sehingga diharapkan dapat diperbaiki dalam penelitian selanjutnya, antara lain mengenai proses pengambilan yang tidak dilakukan secara acak (random).