Terdapat lima variabel model teoritis yang mempengaruhi prestasi akademik pada remaja. Kelima variabel saling terkait tersebut adalah variabel pola asuh autoritatif, intelligence factor g, efikasi diri, kecerdasan emosional, dan prestasi akademik. Faktor pola asuh autoritatif dinilai berperan sebagai faktor stimulus yang sangat menentukan perkembangan kecerdasan emosional seseorang.
“Anak-anak yang diasuh dengan penegakan aturan-aturan secara konsisten disertai pemberian kasih sayang akan memacu anak menjadi individu yang mampu merasakan perasaan orang lain. Ia mampu mengendalikan emosi secara terarah serta mempunyai motivasi berjuang mencapai hasil yang lebih baik,” ujar Drs. I Made Rustika, M.Si, saat melangsungkan ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Selasa (28/1).
Disebutkan Made Rustika, dalam kaitannya dengan perkembangan efikasi diri, pola asuh autoritatif tidak secara langsung mempengaruhi perkembangan efikasi diri namun mempengaruhinya melalui kecerdasan emosional. Bahwa kemampuan mengenai gejolak emosi dan kemampuan mengendalikan emosi menjadi pendorong terbentuk dan berkembangnya kepercayaan diri mampu menyelesaikan masalah (efikasi diri tinggi). Sedangkan faktor inteligensi g menentukan pencapaian prestasi akademik, namun tidak menentukan taraf efikasi diri.
“Dapat disebutkan dalam penelitian ini banyak subyek penelitian memiliki taraf efikasi diri tinggi, namun taraf inteligensinya tidak tinggi”, papar dosen program studi psikologi Fakultas Kedokteran universitas Udayana, Bali.
Mempertahankan disertasi “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Pada Remaja” dengan penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Made Rustika mengatakan kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik. Hal ini berkaitan dengan materi kuliah pada tahun pertama perkuliahan yang menuntut pemahaman dan penguasaan materi serta sangat membutuhkan kemampuan kognitif dalam menganalisis sintesis dan daya ingat. “Tahun-tahun pertama perkuliahan nampaknya belum banyak membutuhkan kecakapan emosional seperti kemampuan berempati dan ketrampilan sosial,” katanya. (Humas UGM/ Agung)
Sumber: ugm.ac.id