Kecerdasan emosi akhir-akhir ini semakin banyak disorot sebagai salah satu faktor terpenting yang menentukan kesehatan mental seseorang. Sebagaimana aspek kepribadian lainnya, kecerdasan emosi ditumbuhkembangkan di dalam kehidupan individu melalui interaktivitasnya dengan lingkungan. Dengan demikian budaya Jawa dengan berbagai keunikannya, diprediksi memberikan andil bagi pola kecerdasan emosi dan kepribadian sehat masyarakatnya.
Melalui studi grounded, Casmini mengumpulkan data dari 509 penduduk Jawa asli di Yogyakarta. Beberapa metode pengumpulan data dilakukan dengan metode interview mendalam, diskusi kelompok terarah, dan survei.
Hasil penelitian menunjukkan konsep kecerdasan emosi dalam konteks budaya Jawa dipahami sebagai kemampuan dalam mengelola nafsu dan rasa. Hal ini diindikasikan dengan “narima in pandum” sebagai wujud dari mawas diri, tata (tata rasa, tata raga dan tata basa), empati, niat, kehendak sejati dan keselarasan sosial. Sedangkan konsep kepribadian sehat oleh masyarakat Jawa dikonstruksikan dengan sehat dalam hubungan sosial. Sehat secara sosial inilah yang mencerminkan bahwa sehat dalam diri pribadi baik secara fisik maupun psikis dan sehat secara etis. Kedua konsep tersebut dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola potensi pribadinya sesuai nilai-nilai etis Jawa yang bersifat sentral dan periferal.
Casmini berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji pada ujian terbuka 28 Juni 2011 dengan predikat memuaskan. Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam (promotor), Dr. Subandi, MA (ko-promotor), Dr. Kwartarini Wahyu Y., MMed. Sc (ko-promotor), Prof.(ret) Dr. Sartini Nuryoto, Prof. Dr. Th. Dicky Hastjarjo, Prof. Dr. A. Supratiknya, Dr. Murtini, SU. Casmini tercatat sebagai doktor Universitas Gadjah Mada ke-1402.