Kompetensi membaca, menulis, dan berhitung anak pada setiap level pendidikan merupakan faktor penentu keberhasilan akademik anak. Sayangnya, kemampuan membaca, matematika, dan sains pelajar Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara lain. Menurut data The Programme for International Student Assessement (PSIA) 2009, fenomena tersebut salah satunya disebabkan lemahnya kemampuan penyelesaian soal berbentuk cerita yang membutuhkan proses pemecahan masalah kontekstual.
Data Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) yang meneliti siswa kelas IV SD menunjukkan bahwa prestasi membaca siswa Indonesia sangat rendah. Kemampuan membaca siswa Indonesia pada urutan ke-45 dari 49 negara yang diteliti. Skor Indonesia (405) berada di atas Katar (353), Maroko (323), dan Afrika Selatan (302).