Berbagai aksi bom bunuh diri yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini seolah menyadarkan masyarakat bahwa Indonesia telah menjadi ladang yang subur bagi persemaian kelompok radikal untuk menerapkan terorisme. Aksi kekerasan dengan intimidasi publik yang tidak hanya dilakukan oleh organisasi tetapi dapat juga perorangan ataupun negara merupakan pengertian terorisme yang dikemukakan oleh Mirra Noor Milla, Doktor yang baru saja dinyatakan lulus dengan predikat cumma laude dari Program Doktor Fakultas Psikologi UGM.
Rilis
Kamis (23/10) bertempat di Auditorium G-100 Promovenda Dra. Murtini, SU berhasil mempertahankan desertasinya “Penyesuian Diri Siswa Sekolah Dasar Ditinjau dari Faktor Eksternal dan Internal” dengan predikat kelulusan sangat memuaskan dan menduduki urutan doktor UGM ke-990.
Dalam ujiannya yang didampingi promotor Prof. Dr. Masrun, MA dan ko-promotor Prof. Dr. Sri Mulyani Martaniah,MA serta Sugiyanto, PhD memaparkan sebanyak 15,80 persen siswa mengalami hambatan penyesuaian diri. Beliau menyarankan siswa perlu menjalin hubungan yang sehat dengan ibu dan guru.
Jumat, 12 September 2008 Fakultas Psikologi UGM menambah jumlah Doktor dalam bidang psikologi. Dr. Saifuddin Azwar, MA yang berhasil mempertahankan hasil risetnya yang berjudul ‘Validitas Prediktif Diferensial Pada Ujian Tulis UM UGM’ . Dr. Saifuddin Azwar, MA menyelesaikan studinya dalam waktu studi kurang dari tiga tahun dengan promotor Profesor Doktor Djamaludin Ancok dan Ko-promotor Profesor Doktor Djemari Mardapi.
Dalam penemuanya, Dr Saifudin Azwar, MA yang selama ini dikenal sebagai dosen dan penulis buku-buku dalam bidang psikometri menemukan bahwa walaupun secara umum validitas prediktif UTUL tinggi dan didukung oleh data, namun problematika bias pada level aitem dan pada level tes terbukti ada pada tes yang digunakan dalam Utul (ujian tulis) UM UGM 2006. Di samping itu, dalam riset ini Dr. Saifuddin Azwar juga menemukan bahwa penggunaan hasil tes untuk memprediksi keberhasilan belajar mahasiswa pada beberapa fakultas, merugikan subjek wanita. Adanya korelasi negatif antara IPK-2 dengan beberapa tes TMP dan TP di sebagian fakultas menyisakan pertanyaan yang penting mengenai, fairness penilaian hasil belajar dan perolehan indeks prestasi mahasiswa di fakultas yang bersangkutan.