Gangguan spektrum autis (GSA) atau sering kali dikenal dengan istilah autisme, bukan merupakan hal yang tabu lagi untuk dibicarakan di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistika Indonesia tahun 2010 terdapat sekitar 2.4 juta jiwa penduduk Indonesia yang mengidap GSA. Hal ini menimbulkan masalah yang cukup kompleks dalam hal pengasuhan anak dengan GSA tersebut, sehingga bagi orang tua atau ibu yang memiliki anak dengan GSA cenderung mengalami stres pengasuhan.
Stres pengasuhan yang sering kali dialami oleh para ibu, meskipun ibu memiliki sumber stres yang sama, yaitu anak dengan GSA, ternyata sering kali berbeda. Hal itu disebabkan oleh perbedaan ibu dalam memaknai anak. Ibu yang cepat menerima kondisi dirinya memiliki anak dengan GSA cendurung memiliki tingkat stres rendah, akan tetapi ada beberapa ibu yang penerimaannya lama sampai bertahun-tahun bahkan belasan tahun, cenderung memiliki tingkat stres pengasuhan lebih tinggi.