Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM kembali menorehkan prestasi akademik dengan publikasi di jurnal ilmiah internasional bereputasi. Kali ini, penelitian yang membahas “rasa rumangsa” —konsep empati dan kesadaran diri dalam budaya Jawa— berhasil menembus kancah internasional, menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman psikologi global.
Menelusuri Makna “Rasa Rumangsa” dalam Budaya Jawa
Dalam penelitiannya yang berjudul “Empathy and self-awareness (rasa rumangsa) in the Javanese cultural context”, Sheilla Varadhila Peristianto, mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM, mengupas tuntas peran rasa rumangsa dalam membangun harmoni sosial dan kesejahteraan mental.
Melalui studi kualitatif dengan 153 partisipan, penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok (FGD), dan kuesioner terbuka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara sistematis menggunakan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mengungkap definisi, dimensi, aspek, serta proses terbentuknya rasa rumangsa.
Temuan Penting: Rasa Rumangsa sebagai Kunci Kesejahteraan Mental
Hasil penelitian ini mengungkap bahwa perilaku rumangsa tidak hanya menjadi norma sosial dalam budaya Jawa, tetapi juga memiliki dampak nyata pada kesehatan mental. Individu yang memiliki rasa rumangsa yang tinggi cenderung lebih mampu mengelola kecemasan dan frustrasi, sehingga lebih siap menghadapi tantangan sosial dan emosional.
Dengan publikasi ini, Sheilla Varadhila Peristianto tidak hanya memperkenalkan konsep rasa rumangsa ke dunia akademik global, tetapi juga membuka peluang penelitian lebih lanjut di bidang psikologi budaya dan kesejahteraan mental.
Akses Lengkap Penelitian
🔗 Baca publikasi lengkapnya di:
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1354067X251315737
Selamat atas pencapaian luar biasa ini! Semoga penelitian ini semakin menginspirasi kajian psikologi berbasis kearifan lokal di masa depan.