• Tentang UGM
  • Akademik
  • Penelitian
  • Perpustakaan
  • Pusat IT
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada
  • PROFIL
    • SEKILAS PANDANG
    • PENGELOLA
    • PROMOTOR & KO-PROMOTOR
    • UNIT PENDUKUNG PENELITIAN
  • AKADEMIK
    • PANDUAN AKADEMIK
    • Academic Guide
    • KURIKULUM
      • KURIKULUM 2014
      • KURIKULUM 2020
    • SIMASTER
    • SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
    • LEAFLET
  • FASILITAS
    • PERPUSTAKAAN
    • PENJAMINAN MUTU
    • AKSES JURNAL DAN EBOOK
    • LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
  • KEMAHASISWAAN & ALUMNI
    • PRESTASI MAHASISWA
    • PROMOVENDUS CLUB
    • PROFIL MAHASISWA
  • PENDAFTARAN
    • PROSEDUR
    • SYARAT
    • SELEKSI
    • JADWAL SELEKSI
    • DAFTAR
  • Home
  • Rilis
  • hal. 3
Arsip:

Rilis

Open House Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM 2025: Inspiring Growth, Unveiling Potential

Rilis Senin, 24 Februari 2025

Pada Sabtu, 22 Februari 2025, Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Open House 2025 dengan tema “Inspiring Growth, Unveiling Potential”. Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi lengkap terkait program doktoral serta pengalaman akademik yang akan dijalani oleh mahasiswa.

Sesi 1: Perkenalan Promotor dan Ko-Promotor
Sesi pertama dipandu oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. Beliau memperkenalkan jajaran Promotor dan Ko-Promotor yang akan membimbing mahasiswa doktoral selama studi. Saat ini, Fakultas Psikologi UGM memiliki 12 Promotor dan 12 Ko-Promotor internal yang siap mendampingi mahasiswa dalam penelitian akademik mereka.

Sesi 2: Kurikulum 2020 dan Penerimaan Mahasiswa Baru TA 2025/2026
Sesi kedua dibawakan oleh Ketua Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM, Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog. Beliau membuka sesi dengan pertanyaan reflektif kepada peserta: “Apa alasan melanjutkan studi S3?”. Jawaban yang muncul beragam, mulai dari tuntutan pekerjaan hingga keinginan untuk mengembangkan ilmu.
Dalam pemaparannya, Ibu Edilburga menegaskan bahwa studi S3 bukan sekadar sekolah, melainkan perjalanan akademik jangka panjang yang membutuhkan dedikasi dan konsistensi. Beliau menyampaikan,
“Menjadi mahasiswa S3 itu marathon, bukan sprint. Jika perjalanan S3 tidak direncanakan dengan baik, maka pasti akan terasa berat.”
Selanjutnya, dijelaskan pula mekanisme sistem perkuliahan berbasis Kurikulum 2020 serta informasi penting terkait penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026. Tahun ini, Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM hanya membuka satu kali pendaftaran, yaitu pada Gelombang 3. Persyaratan akademik, kemampuan bahasa Inggris, serta potensi akademik menjadi aspek utama dalam seleksi calon mahasiswa. Jadwal seleksi lengkap bisa diakses di laman ini.

Sesi 3: Sharing Session Alumni dan Mahasiswa
Bagian yang paling dinanti adalah sesi berbagi pengalaman dari alumni dan mahasiswa aktif Doktor Ilmu Psikologi UGM. Pertama, dibuka oleh Dr. Muhammad Zein Permana, S.Psi., M.Si., alumni angkatan 2018, membagikan perjalanannya sebagai mahasiswa doktoral yang awalnya merupakan dosen baru. Beliau menekankan pentingnya penelitian yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
“Dipandu untuk meneliti dengan novelty dan harus bisa turun ke masyarakat yang impactful. Jadi bukan hanya soal keunggulan metode riset, tapi bagaimana penelitian bisa bermanfaat bagi masyarakat.”*

Selanjutnya, sharing session disampaikan oleh Dina Syakina, M.Si., mahasiswa angkatan 2024, memberikan perspektif tentang tantangan adaptasi di awal studi S3. Dina, yang memiliki latar belakang pendidikan S1 bukan dari Psikologi dan sebelumnya berkuliah di Jakarta, harus beradaptasi dengan lingkungan akademik dan sosial di Yogyakarta. “Proses adaptasi ternyata tidak segampang yang saya pikirkan sebelumnya”, ungkapnya.
Dina juga menyoroti bahwa studi S3 bukan hanya perjalanan individu, tetapi juga perjalanan keluarga. Ada hal yang menarik dan reflektif dari pemaparan Dina, “S3 itu adalah perjalanan keluarga, sehingga kita bilang kita berkorban. Sebenarnya tidak hanya kita, keluarga kita juga berkorban baik tenaga, waktu, pikiran, maupun finansial”. Beliau juga memberikan beberapa survival guide bagi mahasiswa yang baru memulai studi doktoral, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Open House Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM 2025 yang telah terselenggara ini harapannya dapat memberikan wawasan mendalam bagi calon mahasiswa tentang perjalanan akademik di jenjang doktoral. Melalui sesi-sesi informatif dan inspiratif, diharapkan para peserta semakin memahami tantangan dan peluang yang ada dalam studi S3.

Mengukur Makna Memaafkan dalam Pernikahan: Mahasiswa Doktor Ilmu Psikologi UGM Publikasikan Penelitian di Jurnal Ilmiah

publikasiRilis Senin, 10 Februari 2025

Endah Puspita Sari, mahasiswa Doktor Ilmu Psikologi UGM berhasil menerbitkan hasil penelitiannya yang berjudul “Cross-cultural adaptation and factor structure investigation of the Marital Forgiveness Scale” dalam jurnal ilmiah.

Penelitian ini berfokus pada adaptasi dan validasi Marital Forgiveness Scale (MFS) ke dalam konteks budaya Indonesia, sebuah instrumen psikologi yang mengukur kecenderungan seseorang untuk memaafkan dalam pernikahan. Mengingat bahwa kemampuan memaafkan merupakan faktor kunci dalam menjaga keharmonisan rumah tangga, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana pasangan suami-istri di Indonesia menavigasi konflik dan membangun hubungan yang sehat.

Adaptasi Marital Forgiveness Scale ke Konteks Budaya Indonesia

Penelitian ini melibatkan 330 pasangan milenial yang berpartisipasi dalam survei online dan offline. Proses adaptasi dilakukan melalui penerjemahan dan penyesuaian budaya, dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan bahwa instrumen ini dapat mengukur kecenderungan memaafkan secara akurat dalam masyarakat Indonesia.

Temuan Utama dari Penelitian Ini:

  • MFS versi Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, menunjukkan bahwa skala ini dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan memaafkan dalam pernikahan
  • Dua dimensi utama dalam MFS, yaitu positif dan negatif, tetap terbukti relevan dalam konteks budaya Indonesia.
  • Analisis lebih lanjut menemukan adanya perbedaan gender dalam dimensi negatif, yang mengindikasikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kecenderungan berbeda dalam cara mereka memproses konflik dan memaafkan pasangan.

Dengan adanya instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, studi ini diharapkan dapat:

  • Mendukung penelitian lebih lanjut mengenai forgiveness dalam pernikahan di Indonesia.
  • Menjadi referensi bagi konselor dan psikolog dalam membantu pasangan menghadapi konflik dan membangun hubungan yang lebih harmonis.
  • Memberikan wawasan bagi pasangan suami-istri mengenai pentingnya memaafkan dalam menjaga keseimbangan emosi dan ketahanan pernikahan.

Akses Lengkap Penelitian

Publikasi ini merupakan kontribusi berharga bagi dunia akademik dan praktik psikologi klinis. Hasil penelitian ini dapat diakses melalui tautan berikut:

🔗 https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Psikohumaniora/article/view/22463

Selamat kepada Endah Puspita Sari atas pencapaiannya yang luar biasa! Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang luas dalam pengembangan ilmu psikologi serta membantu pasangan dalam membangun pernikahan yang lebih harmonis.

Mahasiswa Doktor Ilmu Psikologi UGM Berkontribusi dalam Kajian Psikologi Kebencanaan

publikasiRilis Senin, 10 Februari 2025

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan kiprah akademiknya melalui publikasi penelitian di jurnal ilmiah internasional. Nevi Kurnia Arianti berhasil menerbitkan hasil penelitiannya yang berjudul “Determinants of Helping Behaviour among Community-Based Disaster Volunteers in Yogyakarta”, yang membahas faktor-faktor yang memengaruhi perilaku sukarelawan dalam upaya penanggulangan bencana.  

Menelisik Determinan Perilaku Sukarelawan Bencana

Penelitian ini menyoroti peran sukarelawan berbasis komunitas sebagai elemen kunci dalam kesiapsiagaan bencana, terutama di daerah rawan seperti Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi ini melibatkan 292 sukarelawan dan dianalisis menggunakan Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) untuk memahami faktor yang memengaruhi perilaku membantu.  

Hasil penelitian mengungkap bahwa:  

  • Perilaku altruistik dipengaruhi oleh norma personal dan tingkat ketergantungan.
  • Perilaku egoistik lebih banyak dipengaruhi oleh norma sosial dan tingkat ketergantungan.

Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan program sukarelawan tidak hanya bergantung pada semangat individu untuk membantu, tetapi juga pada lingkungan sosial yang mendukung dan membentuk perilaku tersebut. Oleh karena itu, penguatan kapasitas sukarelawan harus dilakukan melalui pendekatan multidimensi, yang mencakup:

  • Penguatan nilai dan norma sosial, agar perilaku membantu menjadi budaya yang melekat dalam komunitas.
  • Pengembangan keterampilan personal, sehingga sukarelawan memiliki kesiapan mental dan emosional yang lebih baik dalam menghadapi situasi bencana.
  • Dukungan eksternal, seperti penyediaan peralatan standar, pelatihan kesiapsiagaan bencana, serta sistem pendampingan psikososial bagi para sukarelawan.

Dengan adanya strategi yang lebih komprehensif, diharapkan sukarelawan tidak hanya menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana, tetapi juga memiliki daya tahan psikologis yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Kontribusi bagi Psikologi Kebencanaan

Publikasi ini menjadi kontribusi penting dalam bidang psikologi kebencanaan dan diharapkan dapat memberikan wawasan dalam meningkatkan kesiapsiagaan komunitas menghadapi bencana.  

Akses Lengkap Penelitian

🔗 Baca publikasi lengkapnya di:

https://jurnal.usk.ac.id/IJDM/article/download/34871/pdf

 

Selamat kepada Nevi Kurnia Arianti atas pencapaian ini! Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi berharga dalam upaya memperkuat peran sukarelawan dalam mitigasi bencana. 

Mengawali 2025 dengan Prestasi: Mahasiswa Doktor Ilmu Psikologi UGM Angkat Kearifan Lokal ke Kancah Akademik Global

publikasiRilis Senin, 10 Februari 2025

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM kembali menorehkan prestasi akademik dengan publikasi di jurnal ilmiah internasional bereputasi. Kali ini, penelitian yang membahas “rasa rumangsa” —konsep empati dan kesadaran diri dalam budaya Jawa— berhasil menembus kancah internasional, menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman psikologi global.  

Menelusuri Makna “Rasa Rumangsa” dalam Budaya Jawa

Dalam penelitiannya yang berjudul “Empathy and self-awareness (rasa rumangsa) in the Javanese cultural context”, Sheilla Varadhila Peristianto, mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM, mengupas tuntas peran rasa rumangsa dalam membangun harmoni sosial dan kesejahteraan mental.  

Melalui studi kualitatif dengan 153 partisipan, penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok (FGD), dan kuesioner terbuka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara sistematis menggunakan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mengungkap definisi, dimensi, aspek, serta proses terbentuknya rasa rumangsa.  

Temuan Penting: Rasa Rumangsa sebagai Kunci Kesejahteraan Mental

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa perilaku rumangsa tidak hanya menjadi norma sosial dalam budaya Jawa, tetapi juga memiliki dampak nyata pada kesehatan mental. Individu yang memiliki rasa rumangsa yang tinggi cenderung lebih mampu mengelola kecemasan dan frustrasi, sehingga lebih siap menghadapi tantangan sosial dan emosional.  

Dengan publikasi ini, Sheilla Varadhila Peristianto tidak hanya memperkenalkan konsep rasa rumangsa ke dunia akademik global, tetapi juga membuka peluang penelitian lebih lanjut di bidang psikologi budaya dan kesejahteraan mental.  

Akses Lengkap Penelitian

🔗 Baca publikasi lengkapnya di: 

https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1354067X251315737 

Selamat atas pencapaian luar biasa ini! Semoga penelitian ini semakin menginspirasi kajian psikologi berbasis kearifan lokal di masa depan.

Keberhasilan Akademik Remaja: Studi tentang Peran Kesejahteraan Subjektif sebagai Mediator

Rilis Sabtu, 14 Desember 2024

Yogyakarta, 13 Desember 2024 – Rika Hardani berhasil menjalani Ujian Tertutup dalam program Doktor Ilmu Psikologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan disertasi berjudul “Keberhasilan Akademik Remaja: Peran Kegigihan, Pengaturan Emosi Diri, dan Pengasuhan Berbasis Kekuatan dengan Kesejahteraan Subjektif sebagai Mediator”. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan akademik remaja melalui pendekatan psikologi positif.

Ujian Tertutup ini dilaksanakan pada Jumat, 13 Desember 2024, dengan menghadirkan tim penguji yang terdiri dari akademisi berpengalaman di bidang psikologi dan ilmu keluarga. Rika Hardani didampingi oleh tim pembimbing yang terdiri dari Promotor Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D., Ko-Promotor Dr. Yuli Fajar Susetyo, M.Si. Sementara itu, tim penilai dalam Ujian Tertutup ini melibatkan Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D. dan Supra Wimbarti, MSc., Ph.D., serta Dr. Ir. Melly Latifah, M.Si. (Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, IPB).

Temuan Penelitian

Dalam disertasinya, Rika Hardani meneliti bagaimana berbagai faktor psikologis dan lingkungan berperan dalam mendukung keberhasilan akademik remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran kuantitatif-kualitatif (mix-method sequential explanatory), menggabungkan survei daring dengan wawancara mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif memiliki peran penting dalam membantu remaja mengelola tantangan akademik. Faktor-faktor seperti kegigihan, pengaturan emosi diri, dan pola asuh yang suportif berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan subjektif, yang pada akhirnya berdampak positif pada keberhasilan akademik.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa dukungan sosial, tujuan hidup, motivasi akademik, dan strategi belajar efektif merupakan elemen-elemen penting dalam mencapai kesuksesan akademik. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan remaja.

Apresiasi dan Harapan

Prodi Doktor Ilmu Psikologi UGM mengapresiasi dedikasi dan kerja keras Rika Hardani dalam menyelesaikan disertasinya serta mengucapkan selamat atas pencapaiannya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu psikologi dan pendidikan di Indonesia.

Selamat kepada Rika Hardani atas pencapaiannya dalam menempuh tahap akhir menuju gelar Doktor! Semoga penelitian ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa.

Penulis: Yutia Cesarinda Kusumawati
Editor: Sussanti

Sharing Session Penelitian Disertasi Mahasiswa Doktor Ilmu Psikologi UGM Bersama University Malaya Malaysia

Rilis Rabu, 27 November 2024

Yogyakarta, 26 November 2024 – Program Studi Doktor Ilmu Psikologi dan Office of Cooperation, International Affairs, and Alumni (OCIA) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil melaksanakan Sesi Berbagi Penelitian Disertasi Mahasiswa Doktor bersama perwakilan dari University Malaya, Malaysia.

Acara yang diadakan di Gedung D-505 Fakultas Psikologi UGM ini menjadi momen yang penting bagi mahasiswa doktor untuk bertukar pengalaman riset, memperluas pandangan akademik, dan memperkuat jaringan dengan para akademisi dari lembaga internasional. Diskusi yang berlangsung memfokuskan pada berbagai masalah penting dalam bidang pendidikan dan penelitian psikologi, menunjukkan komitmen kedua institusi dalam kemajuan ilmu psikologi secara global.

Kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan dan riset dalam bidang psikologi di Indonesia dan Malaysia.

Prodi Doktor Ilmu Psikologi UGM Meluluskan 6 Mahasiswa Program Doktoral Angkatan 2017

Rilis Kamis, 24 Oktober 2024

Yogyakarta, Oktober 2024 – Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali mencetak prestasi akademik dengan meluluskan enam mahasiswa doktoral pada Rabu, 23 Oktober 2024. Keenam mahasiswa tersebut merupakan bagian dari Angkatan 2017 dan berhasil menyelesaikan studi dengan berbagai penelitian yang memberikan kontribusi signifikan di bidang Psikologi.

​​Daftar Wisudawan dan Penelitian:

Dr. Lita Widyo Hastuti., S.Psi., M.Si.

  • Judul Disertasi : Menua Bahagia dalam Senyap: Memahami Jalur Perkembangan Successful Aging dari Perspektif Life Course pada Transpuan
  • Promotor : Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti., M.Med.Sc., Ph.D.
  • Ko-promotor : Dr. MG. Adiyanti, MS.

Dr. Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, S.Psi., M.A.

  • Judul Disertasi : Dinamika Konstruksi Identitas Kasta Perempuan Nyerod di Bali
  • Promotor : Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti., M.Med.Sc., Ph.D.
  • Ko-promotor : Dr. WEnty Marina Minza, M.A.

Dr. Maya Fitria, S. Psi, M.A.

  • Judul Disertasi : Ketangguhan Pesantren di Masa Pandemi
  • Promotor : Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog
  • Ko-promotor : Dr. Yuli Fajar Susetyo, S.Psi., M.Si., Psikolog

Dr. Jusuf Tjahjo Purnomo, S.Psi., M.A., Psikolog

  • Judul Disertasi : Model Penggunaan Ponsel yang Bermasalah pada Remaja
  • Promotor : Prof. Dr. Sofia Retnowati, MS
  • Ko-promotor : Galang Lufityanto, Ph.D.

Dr. Oki Mardiawan, S.Psi., M.Psi.

  • Judul Disertasi : Model Determinan Pertemanan Online pada Remaja
  • Promotor : Prof. Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si.
  • Ko-promotor : Dr. rer. pol. Bhina Patria, S.Psi., M.A.

Dr. Osi Kusuma Sari, M.Psi., Psikolog

  • Judul Disertasi : Peran Psikolog di Puskesmas dalam Penanganan Kolaboratif Gangguan Jiwa Berat
  • Promotor : Prof. Subandi, M.A., Ph.D., Psikolog
  • Ko-promotor : Diana Setiyawati, MHSc., Ph.D., Psikolog

Setiap penelitian yang dihasilkan oleh wisudawan ini menggambarkan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu psikologi dan aplikasinya dalam berbagai aspek kehidupan.

Harapan dan Apresiasi
Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM mengucapkan selamat atas keberhasilan para wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan doktoral mereka. Semoga kontribusi yang telah dimulai melalui penelitian ini terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kesuksesan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berkontribusi melalui penelitian yang berdampak positif.

Tri Astuti Raih Doktor Usai Teliti Strategi Efektif Tim Virtual

Rilis Jumat, 25 Agustus 2023

Relasi yang terjalin antar karyawan saat ini banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pada awalnya relasi terbentuk melalui interaksi langsung pada tim tradisional. Seiring perkembangan maka dalam beberapa dekade relasi yang terjalin tidak hanya terjadi secara langsung tetapi bisa terjadi karena difasilitasi oleh teknologi dan jaringan seperti pada tim virtual.

Perubahan dari tim tradisional ke arah tim virtual mengakibatkan adanya perubahan dinamika relasi yang terjadi. Adalah Tri Astuti., S.Psi., M.Psi., Psikolog, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang kemudian melakukan penelitian soal ini.

Penelitian dilakukan untuk mengembangkan teori dinamika kelompok tim virtual pada startup. Metode penelitian yang ia gunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi dengan melibatkan partisipan sebanyak 18 dari 17 startup digital.

“Penelitian inipun menemukan selective coding yang berorientasi pada solusi yang dapat dijelaskan melalui alur dinamika dari 10 kategori yang dibagi ke dalam tiga tahapan sistemik input, proses, dan output yaitu preferensi organsiasi, preferensi personal, voluntary task assignment, kelompok kecil, “update culture”, manajemen terbuka, back to back, peralihan instan, rasa memiliki kelompok, dan kinerja,” ujar Tri Astuti saat ujian terbuka Program Doktor di Fakultas Psikologi UGM, Kamis (24/8).

Dia mengungkapkan tim virtual berorientasi pada solusi menawarkan output dari hasil relasi positif seperti efektivitas pencapaian target kerja tepat waktu, efisiensi dan implikasi dari penelitian yang ia lakukan dapat digunakan sebagai gambaran awal bagi perusahaan yang ingin membentuk tim virtual dan membuat sistem manajemen tim virtual dengan mempertimbangkan kategori yang muncul guna mendukung pencapaian kinerja perusahaan.

Mempertahankan disertasi Orientasi Pada Solusi: Strategi Efektif Pada Tim Virtual, Tri Astuti menjelaskan tim virtual tidak akan terbentuk jika perusahaan tidak mempertimbangkan strategi, pengaruh dari lingkungan luar sampai dengan jenis pekerjaan yang berpeluang untuk dibentuk secara tim virtual. Pilihan gaya kerja karyawan juga menjadi salah satu faktor penentu apakah tim virtual akan terbentuk atau tidak.

Beberapa karyawan yang menyukai pekerjaan dengan cara berinteraksi langsung akan mengalami kesulitan jika harus bekerja dalam tim virtual kerena telah terbiasa dan termotivasi bekerja dengan berinteraksi langsung. Di saat kedua komponen tersebut sudah dipertimbangkan dengan cukup matang maka relasi yang terjalin secara virtualpun akan berlanjut pada proses lebih formal yaitu pembagian tugas kerja.

“Pada tim virtual, proses pembagian kerja memang lebih banyak dilakukan melalui proyek-proyek sementara. Proyek yang lolos melalui tahapan review oleh pemimpin kemudian dibawa pada bawahannya untuk disebarkan dengan mempertimbangkan tiga hal yaitu prioritas, beban kerja dan pengalaman,” jelasnya.

Karyawan yang memenuhi ketiga hal tersebut, dalam pandangan Tri Astuti, memiliki peluang untuk mendapatkan proyek yang ditawarkan. Dalam proses koordinasi antara pemimpin dan bawahan akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan dapat bertukar informasi pada kelompok kecil dan memungkinkan tim virtual mencapai mutual understanding yang lebih cepat dibandingkan dengan membagi informasi pada kelompok yang lebih besar.

“Selanjutnya, jika kelompok-kelompok kecil sudah terbentuk maka pemimpin dan bawahan akan melakukan interaksi yang dijelaskan melalui empat kategori yaitu update culture, manajemen terbuka, back to back, dan peralihan instan. Keempat kategori ini menggambarkan proses koordinasi sampai dengan monitoring yang dilakukan oleh pemimpin dan bawahan. Seluruh tahapan proses saling memengaruhi satu sama lain, dan memiliki dampak terhadap perusahaan itu sendiri,”tandas Tri Astuti dalam ujiannya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Erna (Fak. Psikologi)

Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/tri-astuti-raih-doktor-usai-teliti-strategi-efektif-tim-virtual/

Raih Doktor Usai Kaji Miskonsepsi Psikologi

Rilis Kamis, 27 Juli 2023

Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat lepas dari peran psikologi sebagai kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses mental. Kajian psikologi yang lekat dengan keseharian ini menjadikan informasi mengenai psikologi yang beredar di masyarakat menjadi hal yang seringkali dipercaya oleh masyarakat umum.

Setiap hari media massa, siaran televisi dan film serta internet memberikan informasi beragam hal kepada masyarakat mengenai tema-tema psikologi. Meski demikian, ternyata media tidak selalu memberikan informasi yang tepat.

Media seringkali menyampaikan beberapa miskonsepsi populer, misalnya amnesia retrograde total dapat terjadi melalui benturan di kepala atau adanya kekuatan paranormal seperti Extra Sensory Perception (ESP). Miskonsepsi tersebut sering diulang-ulang sehingga menjadi sesuatu yang tidak asing dan menimbulkan kesalahan asumsi. Kesalahan asumsi tersebut membuat setiap orang merasa mereka mengetahuinya, dan memercayainya sebagai kebenaran karena terlihat seperti logis dan masuk akal.

Dalam pandangan Heru Astikasari Setya Murti, S.Psi., M.A kondisi ini menyebabkan beredarnya sejumlah besar informasi yang tidak akurat dan menimbulkan terjadinya penyebaran miskonsepsi psikologi, terlebih lagi di era serba digital. Era yang mempermudah penyebaran informasi yang sebenarnya keliru.

“Perkembangan media sosial membuat orang menyebarkan begitu saja informasi yang mereka dapatkan dan menyebarkannya tanpa terlebih dahulu mengecek kebenaran fakta, dan seringkali media sosial menjadi sarana untuk propaganda dan transisi informasi yang keliru,” ujarnya di Fakultas Psikologi UGM, Selasa (25/7).

Oleh karena itu, menurutnya, sangat penting memahami paparan informasi tanpa disertai dengan pemahaman yang tepat akan mengarahkan pada ketersesatan dan miskonsepsi. Terlepas dari kondisi masyarakat yang memercayai miskonsepsi mengenai psikologi, di bidang psikologi sendiri, miskonsepsi menyebar seperti halnya informasi yang akurat.

Heru Astikasari Setya Murti mengatakan itu saat menempuh ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi UGM. Di hadapan tim penguji, promovenda yang dosen Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga dalam ujiannya mempertahankan disertasi Peran Berpikir Kritis dan Inhibisi Kognitif Pada Miskonsepsi Psikologi. 

Disebutnya penelitian yang ia lakukan bertujuan untuk mengetahui peran berpikir kritis melalui instruksi berpikir kritis yang terintegrasi dengan refutation text dalam mereduksi miskonsepsi psikologi dan mempertimbangkan inhibisi kognitif sebagai moderator. Sekaligus mencoba mengembangkan media pengajaran instruksi berpikir kritis yang diintegrasikan dengan refutation text dalam bentuk serious game.

“Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Between Subject Design dengan desain The Basic Randomized Design Comparing Two Treatments,” ucapnya.

Astikasari menjelaskan partisipan penelitian adalah para mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana yang berjumlah 67 mahasiswa dengan rentang usia 18-22 tahun (M=19,6; SD=1,244). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi psikologi antara kelompok perlakuan 1 (IBKT) dengan kelompok perlakuan 2 (IBK) (t(65)=0,229; p>0,05).

Hasil penelitian memperlihatkan perlakuan instruksi berpikir kritis menggunakan serious game yang terintegrasi dengan refutation text (IBKT) terhadap miskonsepsi psikologi memberikan hasil yang relatif tidak berbeda dengan instruksi berpikir kritis tanpa refutation text (IBK). Ini berarti bahwa berpikir kritis yang diberikan melalui instruksi berpikir kritis secara mandiri maupun yang terintegrasi dengan refutation text memberikan pengaruh yang serupa terhadap hasil miskonsepsi psikologi.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa inhibisi kognitif dapat menjadi moderator baik pada kelompok perlakuan 1 (IBKT) maupun pada kelompok perlakuan 2 (IBK). ). Pada kelompok perlakuan 1 (IBKT) inhibisi kognitif menjadi moderator dengan arah positif, sementara pada kelompok perlakuan 2 (IBK) inhibisi kognitif menjadi moderator dengan arah negatif.

“Sebagai implikasinya, IBKT dan IBK dalam serious game dapat menjadi metode pembelajaran berpikir kritis untuk mengurangi miskonsepsi psikologi,” paparnya.

Berdasarkan hasil implementasi serious game, Serious Game Berpikir Kritis yang dibuat dalam penelitian ini dapat menstimulasi berpikir kritis sehingga pengembangan lebih lanjut dari game untuk meningkatkan berpikir kritis dalam pendidikan. Itu dapat dilakukan bagi mahasiswa karena mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menggunakan inhibisi kognitifnya agar dapat mengurangi miskonsepsi yang dipegangnya.

Secara lebih khusus, bagi pengampu mata kuliah di bidang Psikologi dapat lebih mencermati keberadaan miskonsepsi Psikologi dan menerapkan upaya-upaya untuk mengatasinya. Salah satu bentuknya adalah dengan menggunakan refutation text untuk mengurangi miskonsepsi yang dialami mahasiswa.

“Saya kira proses yang sudah dilakukan dalam penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi suatu model pembelajaran,” ungkapnya.

Penulis : Agung Nugroho

Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-miskonsepsi-psikologi/

Raih Gelar Doktor Ilmu Psikologi, Theda Renanita Teliti Kesehatan Keuangan Rumah Tangga

Rilis Selasa, 28 Februari 2023

Theda Renanita, S.Psi,. M.A., sukses meraih gelar doktor dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada ujian terbuka Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, Jumat (24/2). Disertasi berjudul Kesehatan Keuangan Rumah Tangga: Pengukuran dan Pemeriksaan Model Teoritis mengantarkan Theda Renanita menjadi doktor ke-5772 yang lulus dari UGM.

Prof. Subandi, M.A., Ph.D., sebagai ketua sidang memimpin ujian terbuka. Bertindak sebagai promotor yaitu Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D., merupakan Dekan Fakultas Psikologi UGM, dan ko-promotor Agung Santoso, Ph.D. Selanjutnya tim penguji yaitu Dr. Rahkman Ardi, M.Psych., IJK Sito Meiyanto, Ph.D., dan Dr.rer.pol. Bhina Patria, M.A.

Theda menjelaskan kesehatan keuangan sebagai situasi keuangan secara menyeluruh mencakup aspek objektif atau moneter dan juga aspek psikologis. Aspek psikologis yang pertama adalah persepsi subjektif terhadap keuangan, yaitu tidak mengalami financial insecurity atau financial worries. Kedua yaitu perilaku keuangan yang diharapkan, dan aspek psikologis yang ketiga, merasa puas terhadap kondisi keuangan secara keseluruhan.

“Kalau sudah merasa sehat tapi tidak ada asuransi atau jumlah hutangnya sampai over, itu belum bisa disebut dengan sehat keuangan. Sebaliknya juga, kalau misalnya portofolio keuangannya sudah balance, masih merasa kurang, masih merasa worry dengan kondisi keuangan masa depan, itu juga belum seimbang,” jelas Theda.

Permasalahan kesehatan keuangan rumah tangga pada sebagian besar masyarakat  Indonesia menjadi latar belakang penelitian ini. Permasalahan keuangan rumah tangga tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah utang konsumtif, kredit macet dan rasio tabungan rendah. Harapan penelitian ini mampu berkontribusi dengan membangun pemahaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dengan mengintegrasikan faktor-faktor moneter objektif dan evaluasi terhadap keuangan dalam suatu model.

Theda melakukan tiga tahapan studi penelitian, pertama melalui scoping review untuk melihat sejauh mana penelitian kesehatan keuangan, kedua yaitu validasi alat ukur kesehatan, dan yang ketiga melihat pengaruh dari literasi keuangan perubahan hidup dan fokus regulatori terhadap kesehatan keuangan objektif dan subjektif.

“Secara umum implikasi penelitian ini ada tiga bagian, pertama kita bisa memperoleh gambaran gap yang masih ada, kita bisa meneliti faktor-faktor psikologis yang berperan dan konsekuensi kesehatan keuangan lebih lanjut. Kedua, penelitian ini memvalidasi alat ukur kesehatan keuangan maka kita memperoleh alat ukur yang valid dan didukung oleh properti psikometri, yang ketiga kita bisa mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh,” terang Theda.

Theda Renanita mengungkapkan bahwa keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya. Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan intervensi untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan berdasarkan fokus regulatori.

 

Penulis: Erna

Sumber: https://psikologi.ugm.ac.id/raih-gelar-doktor-ilmu-psikologi-theda-renanita-teliti-kesehatan-keuangan-rumah-tangga/

123
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Doktor Ilmu Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur
Yogyakarta 55281 Indonesia
doktor.psikologi[at]ugm.ac.id
Doktor Ilmu Psikologi UGM
doktorpsikologiugm
+62 822 2720 5719
+62 (274) 550435
+62 (274) 550435

Profil

  • Sekilas Pandang
  • Pengelola
  • Promotor & Ko-Promotor
  • Unit Pendukung Penelitian

Akademik

  • Panduan Akademik
  • Kurikulum 2014
  • Kurikulum 2020
  • Simaster
  • Sistem Informasi Terintegrasi

Fasilitas

  • PERPUSTAKAAN
  • PENJAMINAN MUTU
  • AKSES JURNAL DAN EBOOK
  • LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Kemahasiswaan & Alumni

  • Prestasi Mahasiswa
  • Promovendus Club
  • Profil Mahasiswa

© 2021 Universitas Gadjah Mada