Tak ada hal sekecil apapun yang Tuhan ciptakan melainkan terkadung manfaat padanya, begitu tutur seorang bijak. Bahwa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, profesi apapun memiliki andil yang tidak dapat disepelekan. Semuanya menjadi penting termasuk para perawat yang bekerja di rumah sakit. Kiranya pesan moral itulah yang hendak disampaikan oleh Drs. Muhammad Cholis, M.M dalam ujian terbuka doktor di Fakultas Psikologi UGM pada 2 Mei yang lalu.
Staf pengajar Fakultas Ekononomi Universitas Sebelas Maret Surakarata (UNS) ini meneliti tentang pengaruh gaya kepemimpimpinan transformasional terhadap kualitas layanan perawat. Dari studi yang dilakukan di sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta ini, diperoleh temuan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kualitas layanan perawat. Bahwa bagaimana pemimpin rumah sakit bersikap pada profesi yang bertanggungjawab pada perlakuan pasien ini akan berdampak pada kualitas layanan mereka dan rumah sakit itu sendiri. Data dari lapangan menjelaskan bahwa banyak masyarakat menilai rumah sakit itu baik atau buruk berdasar pengalaman mereka berinteraksi dengan perawat selama masa penyembuhan. Oleh karena itu, bila ingin meningkatkan pelayanan rumah sakit maka sebaiknya mengunakan gaya kepemimpinan transformasional.
Melalui disertasi yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan pada Supervisor dan Perilaku Ideal Kewargaan Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan Perawat, Cholis dinotakan mejadi doktor ke-1385 yang lulus dari UGM.