Program Doktor Ilmu Psikologi menyelenggarakan kolokium disertasi rutin dwi mingguan. Dalam kolokium ini mahasiswa prodi doktor secara bergantian mempresentasikan kemajuan penelitiannya. Melalui kolokium ini mahasiswa diharapkan mendapat umpan balik dari rekan-rekannya mengenai proses penelitian yang sedang dilakukan. Selain dihadiri mahasiswa program doktor kolokium dwi mingguan ini juga menghadirkan reviewer dari dosen pembimbing atau pengelola program doktor.
[smartslider2 slider=”5″]
Sejak penyelenggaraan pertama kali pada tanggal 22 Februari 2016, enam mahasiswa (Marty Mawarpury, Wiwien Dinar Pratisti, Nidia Dudija, Susatyo Yuwono, Endah Kumaladewi, dan Sus Budiharto) telah memaparkan penelitiannya. Kolokium ini diharapkan bisa lebih memotivasi mahasiswa dalam menyelesaikan penelitian dan disertasinya.
Related Posts
Haiyun Nisa
Angkatan 2021Mahasiswa Tuesday, 12 November 2024
- haiyun.nisa[at]mail.ugm.ac.id
- Angkatan 2021
Yurisprudensi Terapeutik dan Pemberdayaan Psikologis Perempuan Inisiator Perceraian
Perceraian merupakan berakhirnya ikatan perkawinan antara suami dan istri yang dilakukan di hadapan pengadilan berdasarkan regulasi dan perundang-undangan melalui proses litigasi. Proses litigasi perkara perceraian merupakan proses yang kompleks, membutuhkan waktu dan biaya termasuk biaya psikologis dan berdampak secara psikologis pada para pihak tidak terkecuali perempuan inisiator perceraian. Kajian tentang bagaimana litigasi berdampak secara psikologis pada perempuan inisiator perceraian masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penghayatan diri perempuan dan dampak psikologis yang diperoleh perempuan selama proses litigasi (yurisprudensi terapeutik) serta melakukan aksi berbasis kebutuhan untuk memfasilitasi perempuan inisiator perceraian menjadi lebih berdaya secara psikologis. Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan yaitu: (1).Bagaimana dampak psikologis yang diperoleh perempuan inisiator perceraian selama proses litigasi (yurisprudensi terapeutik) pada perkara perceraian; (2). Bagaimana proses aksi/tindakan untuk meminimalkan dampak negatif dari proses litigasi perkara perceraian?. Penelitian direncanakan akan dilakukan dengan pendekatan exploratory action research dalam tiga tahapan studi yaitu: (1). Eksplorasi dampak psikologis dari proses litigasi (yurisprudensi terapeutik) perkara perceraian pada perempuan inisiator perceraian; (2). Pemberdayaan psikologis pada perempuan sebagai aksi untuk meminimalkan dampak negatif dari proses litigasi perkara perceraian. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi keberdayaan psikologis perempuan inisiator perceraian dan menambah khazanah kajian interdisipliner pada bidang psikologi forensik.
Haiyun Nisa, lahir di Aceh Utara, adalah seorang staf pengajar di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Haiyun Nisa telah menyelesaikan studi S1 di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia dan melanjutkan ke jenjang S2 di Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Amalia Rahmandani
Angkatan 2021Mahasiswa Tuesday, 12 November 2024
- amaliarahmandani[at]mail.ugm.ac.id
- Angkatan 2021
Pertumbuhan Pascatrauma Mahasiswa Periode Emerging Adulthood Penyintas Trauma Kompleks Relasional dalam Keluarga
Mahasiswa merupakan mayoritas sampel di antara emerging adult, memiliki penyesuaian yang diperparah trauma kompleks relasional dalam keluarga. Mahasiswa periode emerging adulthood terbukti mengalami dampak negatif pada berbagai domain. Di sisi lain, pertumbuhan pascatrauma juga ditemukan. Namun, indikasi pertumbuhan pascatrauma perlu mendapat perhatian karena individu dapat memiliki koping yang berakhir disfungsional, berakibat kambuh hingga risiko kematian. Penelitian ini bertujuan memahami secara menyeluruh pertumbuhan pascatrauma mahasiswa periode emerging adulthood penyintas trauma kompleks relasional dalam keluarga. Penelitian ini juga menguji model teoretis determinan pertumbuhan pascatrauma. Penelitian menggunakan pendekatan mixed-methods dengan desain sequential explanatory. Tahap I yaitu penelitian kuantitatif (survei cross-sectional) dengan rencana sampel minimal 200 orang, diperoleh melalui convenience sampling technique. Kriteria inklusinya yaitu (1) mahasiswa berusia 18-25 tahun dan (2) memiliki pengalaman trauma kompleks relasional dalam keluarga. Tahap II yaitu penelitian kualitatif (fenomenologi) dengan rencana partisipan minimal tujuh orang, diperoleh melalui purposive sampling technique dari penelitian Tahap I. Tahap II menambahkan kriteria inklusi yaitu (1) pengalaman trauma kompleks relasional pada kategori sangat tinggi/tinggi, (2) menunjukkan pertumbuhan pascatrauma pada kategori sangat tinggi/tinggi, (3) menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma kompleks pada kategori sangat tinggi/tinggi. Pengambilan data menggunakan enam instrumen (yaitu Posttraumatic Growth Inventory-Expanded [PTGI-X], Complex Trauma Questionnaire [ComplexTQ], International Trauma Questionnaire [ITQ], Gratitude Questionnaire [GQ], Adult Hope Scale [AHS], dan Coping Flexibility Scale-Revised [CFS-R]) dan wawancara mendalam. Analisis data pada Tahap I dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan Structural Equation Modeling. Analisis data pada Tahap II menggunakan analisis fenomenologis interpretatif. Integrasi hasil analisis menggunakan qualitative-dominant crossover mixed analysis, yaitu dengan strategi correspondence analysis.
Amalia Rahmandani adalah staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro sejak tahun 2014. Sejak itu, ia juga aktif memberikan pelayanan/praktik psikologi di Jasa Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Amalia lahir di Sukoharjo, 10 Desember 1984. Ia menempuh pendidikan Sarjana Psikologi di Universitas Diponegoro hingga tahun 2007, dan pendidikan Magister Profesi Psikologi Bidang Klinis di Universitas Gadjah Mada hingga tahun 2011. Sebelum aktif bekerja di Universitas Diponegoro, ia menjalani praktik psikologi di Puskesmas Gamping I Sleman selama 2 tahun 9 bulan. Amalia tertarik dalam peminatan psikologi di bidang klinis positif dan kesehatan, saat ini diarahkan secara spesifik pada pertumbuhan dan pengalaman trauma kompleks relasional dalam keluarga. Korespondensi dengan Amalia dapat dilakukan melalui alamat surel a.rahmandani@live.undip.ac.id.
Lusi Nur Ardhiani
Angkatan 2021Mahasiswa Tuesday, 12 November 2024
- lusinurardhiani[at]mail.ugm.ac.id
- Angkatan 2021
Perilaku Menyakiti Tanpa Niat Bunuh Diri (Non-Suicidal Self-Injury) Pada Mahasiswa: Pengukuran Dan Uji Model Teoritis
Perilaku menyakiti tanpa niat bunuh diri (non-suicidal self-injury) pada mahasiswa meningkat kemunculannya setiap tahun, termasuk di Indonesia. Penelitian terbaru mengungkap sebanyak 32,1% dari total 886 mahasiswa program sarjana di Bandung melakukan Self injury. Penelitian ini bertujuan menyusun dan menguji model teoritis mengenai faktor-faktor psikologis yang menjadi penyebab kemunculan perilaku NSSI pada Mahasiswa. Penyusunan Model dilakukan dengan studi multimethod dalam 3 tahapan studi. Tahap pertama yaitu scoping review yang bertujuan mengidentifikasi variabel-variabel prediktor, mediator, maupun moderator dari NSSI pada Mahasiswa. Tahap kedua yaitu proses adaptasi berbagai alat ukur variabel yang akan digunakan pada model dan tahap ketiga yaitu pengujian model teoritis. Model yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi referensi dalam upaya memahami fenomena ataupun menyusun rekomendasi upaya pencegahan serta penanganan non-suicidal self-ijury bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Lusi Nur Ardhiani, S.Psi., M.Psi., Psikolog merupakan pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang. Ia merupakan alumni S1 dan S2 dari Fakultas Psikologi UGM, dan saat ini sedang melanjutkan studi Doktoral di tempat yang sama. Lusi Nur Ardhiani memiliki minat riset di bidang klinis terutama mengenai gangguan maupun upaya penanganan gangguan pada kesehatan mental. Hal ini sudah menjadi fokusnya sejak dulu selain mengajar. Sebelum studi, ia terlibat dalam berbagai layanan jasa psikologi pada berbagai Lembaga termasuk pada sebuah medical centre di Fiji. Terakhir, sebelum melaksanakan tugas belajar, ia merupakan kepala Jasa Psikologi di Fakultas Psikologi Undip. Saat ini, ia meneliti tentang faktor-faktor prediktor perilaku menyakiti diri (self-injury) dalam studi S3 di prodi Doktor Psikologi UGM.
Nevi Kurnia Arianti
Angkatan 2021Mahasiswa Tuesday, 12 November 2024
- nevikarianti[at]gmail.com
- Angkatan 2021
Dukungan Psikososial Berbasis Komunitas: Upaya Pengembangan Program Dukungan Psikososial pada Relawan di Daerah Rawan Bermacam Tipe Bencana di Yogyakarta
Latar belakang: Dukungan psikososial adalah elemen penting penanggulangan bencana. Relawan bencana berbasis komunitas yaitu relawan yang tinggal sebagai penduduk di daerah rawan bencana, adalah garda depan keberhasilan penanggulangan bencana. Dukungan psikososial yang dterima relawan tidak jarang justru menambah beban, bahkan menimbulkan “bencana” baru seperti konflik horizontal dan vertikal, hilangnya kearifan lokal, dan efek iatrogenik. Sudut pandang relawan bencana berbasis komunitas dan ruang untuk pemberdayaan dalam program dukungan psikososial masih kurang diutamakan. Tidak jarang ditemui, program dukungan psikososial masih cenderung seragam, kebarat-baratan, top down. Perlu pembangunan kapasitas psikososial yang kontekstual pada relawan berbasis komunitas. Pertanyaan penelitian yang diajukan yaitu: (1). Bagaimana profil kebutuhan dukungan psikososial berbasis komunitas pada relawan untuk daerah rawan bencana yang sesuai dengan kultur, sifat, dan jenis ancaman bencana? (2). Bagaimana strategi implementasi pengembangan program dukungan psikososial pada relawan bencana berbasis komunitas yang tepat? Metode: Penelitian menggunakan pendekatan exploratory action research melalui dua tahapan studi yaitu: (1). Eksplorasi dukungan psikososial berbasis komunitas pada relawan sesuai dengan kultur, sifat, dan jenis ancaman bencana di daerah rawan bencana di Yogyakarta; (2). Intervensi strategi implementasi program dukungan psikososial berbasis komunitas melalui penguatan kapasitas relawan. Partisipan penelitian adalah relawan bencana berbasis komunitas dan stakeholder terkait. Hasil: Penelitian ini diharapkan akan menolong komunitas penyintas bencana sekaligus para pihak pengambil kebijakan dalam tata kelola dan strategi implementasi program dukungan psikososial dalam bencana menjadi lebih baik. Penelitian ini mendukung upaya mitigasi bencana melalui eksplorasi profil kebutuhan dan strategi dukungan psikososial yang cocok dengan komunitas relawan, termasuk praktek baik yang ditemukan dan peningkatan kapasitas relawan yang diperlukan. Penelitian ini diharapkan pula menambah khazanah penelitian mengenai relawan dukungan psikososial terkait dengan kearifan lokal, sifat dan jenis ancaman bencana.
Kata kunci: dukungan psikososial berbasis komunitas, relawan bencana, daerah rawan bencana, kearifan lokal, sifat dan jenis bencana
Prof. Dr. Muhammad Baiquni, M.A.
Nevi adalah seorang peneliti kualitatif di lembaga Perkumpulan Migunani lan Mberkahi (migunani.or.id). Ia tertarik mengambil studi doktoral ilmu psikologi angkatan 2021 untuk meneliti topik-bidang kebencanaan, berangkat dari pengalaman empiris di lapangan. Ia juga seorang praktisi pengajar, psikolog dan konselor di asrama mahasiswa Teologi Universitas Kristen Duta Wacana. Saat ini tinggal di Yogyakarta, bersama suami dan 2 orang anaknya. Tahap studinya saat ini adalah proses penulisan temuan penelitian.