Selasa (4/9/2012), M. Nur Ghufron menjadi doktor Universitas Gadjah Mada ke-1713 setelah dinyatakan lulus ujian terbuka program doktor psikologi di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM . Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Faturochman, M.A., Prof. Dr. Bimo Walgito, Prof. Dr. Th. Dicky Hastjaryo, Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag., Prof. Dr. Amitya Kumara, M.S. Promotor yang juga ikut menguji adalah Prof. Dr. Asmadi Alsa, S.U. dan ko-promotor adalah Yapsir Gandhi Wirawan MA., Ph.D.
Ghufron dalam disertasinya meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan epistemologi mahasiswa. Salah satu tujuan penelitiannya adalah untuk mencari kesesuaian antara model teoritik dan model empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan epistemologis mahasiswa khususnya mahasiswa STAIN Kudus. Tujuan lainnya yaitu melakukan penilaian, kosntruk diri saling ketergantungan, tingkat pendidikan, lingkungan belajar konstruktivisme, dan metakognisi terkait dengan kepercayaan epistemologis.
Epistemologis berasal dari bahasa Yunani, ‘epsiteme’ berarti pengetahuan dan ‘logos’ artinya ilmu. Epistemologis merupakan ilmu filsafat mengenai ilmu itu sendiri.
Dalam penelitian ini, kepercayaan epistemologis berlaku sebagai variabel dependen-lah yang menjadikan nilai originalitas penelitian ini meningkat. Meskipun begitu, perlu diakui bahwa terdapat variasi mengenai konsep kepercayaan epistemologis itu sendiri. Misalnya faktor metakognisi dalam penelitian ini menjadi salah satu prediktor dari kepercayaan epistemologis. Namun Ghufron mengakui bahwa terdapat konsep lain, yaitu kepercayaan epistemologis-lah yang mempengaruhi metakognisi.
Kepercayaan epistemologis ini diukur melalui kepercayaan terhadap pengetahuan dan kepercayaan terhadap proses belajar mahasiswa. Penelitian ini mendapat hasil bahwa kepercayaan terhadap pengetahuan dan kepercayaan terhadap proses belajar sama-sama dipengaruhi oleh tiga faktor. Tiga faktor tersebut antara lain lingkungan belajar konstruktivisme, konstruk diri saling ketergantungan, dan tingkat pendidikan. Meskipun begitu, tingkat pengaruh masing-masing faktor terhadap masing-masing kepercayaan sangat bervariasi.
Peneliti yang merupakan dosen di STAIN Kudus ini mengatakan bahwa untuk penelitian selanjutnya yang memperdalam temuan-temuan penelitian ini, sangat disarankan untuk menggunakan metode eksperimen, kualitatif atau mixing method.