Keharmonisan rumah tangga merupakan salah satu hal yang didambakan oleh setiap pasangan suami-istri. Namun satu hal yang patut kita ingat, keharmonisan tersebut tidak dapat kita peroleh secara serta merta, mengingat suami dan istri tetaplah merupakan dua individu yang berbeda. Perbedaan antara suami dan istri tersebut dapat berupa berbagai hal, salah satu hal yang paling mendasar adalah perbedaan jenis kelamin yang kadang berimplikasi kepada perbedaan persepsi keharmonisan antara suami dan istri itu sendiri. Sebagai sebuah masalah yang fundamental bagi kehidupan manusia, dibutuhkan solusi yang tepat bagi permasalahan ini karena kehidupan rumah tangga merupakan salah satu kondisi yang paling mempengaruhi kesejahteraan psikologis yang ada pada diri seseorang. Oleh karena itu, kali ini Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada melalui disertasi mahasiswanya mencoba melakukan riset mengenai program Enneagram yang dimodifikasi untuk meningkatkan keharmonisan perkawinan.
Pada hari Jum’at yang lalu, tepatnya pada tanggal 3 Februari 2012 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada melahirkan doktor untuk ke sekian kalinya. Kali ini mahasiswa Program Doktor yang berkesempatan mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka yang dilaksanakan di Gedung G.100 adalah Fabiola Hendrati. Disertasinya berjudul “PENINGKATAN KEHARMONISAN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI KATOLIK DI TAHAP AWAL USIA PERKAWINAN MELALUI PENERAPAN PROGRAM ENNEAGRAM YANG DIMODIFIKASI” dipromotori oleh guru besar kenamaan Prof. Dr. Bimo Walgito dengan ko-promotor pakar Psikologi Eksperimen Prof. Dr. Thomas Dicky Hastjarjo dan Dr. Tina Afiatin. Kali ini Dewan Penguji beranggotakan Dr. Subandi, MA., Prof. Dr. Asmadi Alsa, Prof. Dr. Noor Rochman Hadjam, Dr. MG. Adiyanti, dan Dr. Endang Widyorini.
Dalam disertasi tersebut Fabiola Hendrati menguji perbedaan keharmonisan rumah tangga dengan menggunakan metode eksperimen kuasi. Program Enneagram yang dimodifikasi menjadi variabel bebas yang dikenakan pada kelompok eksperimen yang berjumlah 50 pasangan suami-istri. 50 pasangan suami-istri lain menjadi kelompok kontrol yang tidak dikenai tritmen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Modul Program Enneagram yang dimodifikasi dan Skala Keharmonisan Perkawinan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan Double Pretest-Postest Control Group yang hasilnya dianalisis dengan teknik Mixed-Anova. Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara angka keharmonisan rumah tangga antara kedua pretest dan postest pada kelompok eksperimen. Sedangkan hasil yang demikian tidak nampak pada kelompok kontrol.
Perlu diketahui bahwa Program Enneagram adalah sebuah metode yang dikemukakan oleh Riso dan Hudson (2003) yang menekankan pada pengembangan kepribadian yang bertujuan menjadikan pribadi menjadi a fully functioning person. Program ini terdiri dari tiga proses yakni informasi, transformasi, dan inspirasi. Proses-proses ini dituangkan dalam 5 materi yang berupa mengenali diri sendiri, introspeksi diri, refleksi diri, penerimaan diri, dan ekspresi diri. Program ini juga selaras dengan fase pembelajaran eksperiensial yang terdiri dari fase pengalaman konkret, pengamatan dan refleksi, pembentukan konsep abstrak, dan pengujian konsep abstrak.Dalam beberapa temuan empirik diperoleh bukti bahwa program ini mampu mengatasi juga problem komunikasi antara orangtua dan anak serta mengembangkan pengenalan diri untuk memudahkan seseorang berempati dengan pengalaman orang lain.