Program Studi Doktor Ilmu Psikologi bersama KBK Psikometrika menyelenggarakan kursus intensif Perkembangan Mutakhir dalam Penelitian Psikometrika secara daring. Acara yang diagendakan selama 5 hari ini dimulai dari hari Senin, 22 Maret 2021 dan ditutup pada hari Jumat, 26 Maret 2021.
Adapun jumlah peserta yang mendaftar untuk mengikuti kursus yaitu 99 orang dengan latar belakang kalangan akademisi, baik mahasiswa S2 dan S3, dosen PTN dan PTS dan lain sebagainya.
Kegiatan ini dibuka oleh bapak Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D. selaku Kaprodi Doktor Ilmu Psikologi UGM, beliau berterima kasih kepada para pemateri dari berbagai universitas dan instansi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu dalam acara ini, dan berterima kasih juga kepada para panitia atas terselenggaranya kegiatan ini serta para peserta yang telah hadir dan ikut berpartisipasi dalam sharing ilmu yang diadakan hari ini.
Hari pertama pada sesi pertama dibuka oleh ibu Dr. Rahmawati, M.Ed. beliau bekerja di Kementrian Pendidikan Kebudayaan dan hari ini akan memberikan materi dengan judul Penggunaan Teknologi untuk Pengembangan Sistem Penilaian. Di sesi ini beliau akan menyampaikan tahapan-tahapan dalam penilaian suatu instrumen pengukuran. Persiapan pertama yang dilakukan adalah penyiapan instrumen yang berupa soal dan pedoman, hal ini dapat dilakukan dengan technology enhanced items dan automatic item generation. Kedua, penyajian soal (sistem administrasi tes) dapat dilakukan dengan berbagai macam yaitu multistage adaptive testing, game for assessment as learning, dan technology assisted assessment. Ketiga, pengolahan hasil juga dapat dilakukan dengan automatic essay scoring, time response analysis, dan interactive online data analysis. Serta yang terakhir adalah pelaporan hasil dapat dilakukan dengan cara digitalized report multi access- multi mode dan interactive online assessment report. Seluruh sub judul tersebut, beliau menjelaskan secara mendetail kepada para peserta dan sesi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Sesi kedua disampaikan oleh bapak Agung Santoso, Ph. D. dengan materi yang berjudul Longitudinal Item Response Theory. Materi pertama dalam sesi ini beliau menyampaikan pengenalan tentang model, mengapa model matematis dan peralihan dari kotak analisis menuju pemodelan statistik. Kemudian, beliau juga membahas model response item longitudinal yang terdiri dari bahasan multilevel cumulative probit/ logit model, multilevel item response model, longitudinal item response model dan contoh riset-risetnya.
Hari kedua sesi ketiga disampaikan oleh bapak Whisnu Yudiana, S.Psi., M.Psi. dengan materi yang berjudul Test Equating: Bukan Hanya Jender, Tes juga Harus Setara. Beliau akan membagi menjadi 4 topik bahasan yaitu: Tujuan dan konteks dalam equating, Properti dari test equating, Desain dalam test equating, dan Estimasi dalam test equating. Dalam bahasannya beliau juga menyampaikan bahwa equating dalam tes harus mengukur ‘yang’ sama, skor dapat dipertukarkan, tingkat kesukaran dan reliabilitas yang setara. Di Akhir sesi beliau juga membahas metode equating IRT dan aplikasi untuk equating yang dapat digunakan.
Sesi keempat disampaikan oleh dua pemateri yaitu ibu Sukaesi Marianti, M.Si., Ph. D. bersama bapak Wahyu Widhiarso, S.Psi., M.A. dengan materi yang berjudul Person Fit: Kadang yang Salah Bukan Butir, Orang Bisa juga Salah. Materi pertama disampaikan oleh ibu Sukaesi. Di sini beliau membahas tentang person fit, menurut beliau person fit menunjukkan suatu nilai statistik yang menampilkan derajat penyimpangan suatu response dari model yang ditentukan. Person fit digunakan dalam konteks tes untuk menunjukkan apakah ada perilaku yang aneh selama tes berlangsung. Jadi, tujuan dari person fit statistic adalah untuk mengidentifikasi peserta tes yang memiliki respon pattern yang tidak selaras dengan model response yang ditentukan. Beliau juga membahas pembagian person fit secara umum dan keterbatasan person fit. Materi selanjutnya disampaikan oleh bapak Wahyu dengan bahasan pertama tentang dua faktor pendukung kualitas pengukuran yaitu butir dan orang (person). Kemudian beliau juga membahas tentang karakteristik person serta konsep dasar person fit. Dan beliau juga membahas beberapa penerapan person fit dan jurnal-jurnal riset yang menggunakan tema person fit.
Hari ketiga sesi kelima dilanjutkan oleh bapak Wahyu dengan materi yang berjudul Rasch Mixture Model: Rasch Model Kini Ada Campurannya. Dalam materinya, beliau memaparkan sekilas tentang analisis berbasis rasch yang memiliki tujuan mengidentifikasi properti psikometris alat ukur di level butir, tes dan orang serta mengestimasi parameter butir dan kemampuan/trait individu. Kemudian beliau juga membahas tentang differential item functioning dan memperkenalkan analisis kelas laten beserta prakteknya yang ditunjukkan dengan artikel riset yang menggunakan variabel kelas laten. Beliau juga berharap agar para akademisi dalam psikologi dapat tertarik dengan riset tentang kelas laten.
Sesi keenam disampaikan oleh bapak Kartianom, S.Pd., M. Pd. dengan materi yang berjudul Cognitive Diagnostic Modeling: Apakah Siswa Sudah Mengenal Materi dengan Tepat?. Dalam penjelasannya, beliau memaparkan bahwa cognitive diagnostic assessment digunakan dalam beberapa bidang yaitu hukum, kesehatan, psikologi industri dan organisasi dan pendidikan. Dalam materinya beliau banyak membahas model dalam diagnostic kognitif dan praktek menggunakan CDM dan G-DINA package R.
Hari keempat sesi ketujuh disampaikan oleh mas Muhammad Dwirifqi Kharisma Putra, S.Psi., M.Si. dengan topik yang berjudul Dulu Factor Analysis, Kini Mengenal Item Factor Analysis. Dalam sesi ini beliau banyak membahas Item Factor Analysis (IFA) dan perbedaannya dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Beliau juga memaparkan riset-riset tentang IFA dan praktek IFA dengan menggunakan software.
Sesi kedelapan disampaikan oleh ibu Sukaesi Marianti, M.Si., Ph. D. ini adalah kedua kalinya beliau mengisi materi tetapi berbeda judul, hari ini beliau membahas topik yang berjudul Response Time dalam pengukuran: Waktu juga Memberikan Informasi yang Berharga. Pertama-tama beliau membahas tentang history awal penggunaan RT ini dan definisinya. Menurut beliau, RT jarang digunakan di Indonesia, karena memang jarang dibahas dalam suatu riset, RT ini menggambarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam soal. RT juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat motivasi peserta tes, evaluasi strategi yang digunakan peserta tes dalam mengerjakan, dan mendeteksi aberrant behaviour. Beliau juga memaparkan beberapa riset yang menggunakan response time sebagai variabelnya dan bagaimana cara mempraktekkannya dengan menggunakan software RStudio.
Hari kelima sesi sembilan disampaikan oleh bapak Adiyo Roebianto, S.Psi., M.Si. dengan topik yang berjudul Test Scoring: Sedikit Melepaskan Diri dari Hegemoni Sum Score dan sesi terakhir disampaikan oleh ibu Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D., Psikolog dengan topik yang berjudul Cultural and Linguistic Validation dalam Adaptasi Alat Tes. Beliau menyampaikan bahwa tidak semua alat tes dari suatu negara yang berbeda budaya dengan Indonesia dapat diterima dan dijadikan alat tes pula di Indonesia. Tetapi harus disesuaikan dengan kondisi budaya dan masyarakat, agar bisa valid digunakan secara umum di Indonesia. Beliau juga memaparkan beberapa riset-riset tentang adaptasi alat tes yang telah dilakukan.
Akhir sesi ditutup oleh bapak Wahyu Yudhiarso selaku ketua KBK Psikometrika UGM dan bapak Rahmat Hidayat selaku Kaprodi S3 UGM. Beliau menyampaikan banyak terima kasih kepada para pemateri dan para peserta yang telah antusias hadir dalam setiap sesi selama lima hari. Dan tidak lupa pula beliau mengajak kolaborasi penelitian apabila ada para peserta yang tertarik dengan riset-riset Psikometrika.
Penulis: Chintia Viranda