Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara berupa Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani merupakan pijakan dasar bagi pendidikan di negara ini, dari dulu hingga sekarang. Di dalam filosofis ini, tersirat bahwa adanya kebebasan bagi anak untuk berekspresi dan mengembangkan diri sesuai potensi.
Mengacu pada hal tersebut, Promovendus Club (PC) kembali mengadakan Kolokium Dua Minggu-an (KDM) pada Jumat, 3 Juli 2020 yang mendatangkan Elga Adriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D., dosen Fakultas Psikologi UGM lulusan University of Sydney.
KDM pada kali ini diikuti oleh 130 peserta dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, dosen, guru, konselor, play therapist, dan sebagainya. KDM yang dilaksanakan secara daring ini, membahas tema berupa “Research with Children: Art-informed Methods to Engage Children’s Voice.” Pemateri yang sudah lama menjadi praktisi di dunia pendidikan ini, berbagi hasil penelitiannya pada saat menyelesaikan studi doktoral dan pengalaman-pengalaman di dunia praktisi pendidikan, khususnya pendidikan dasar.
Adanya ketidaksetaraan relasi kuasa antara orang dewasa dan anak-anak menjadi salah satu latar belakang penelitian yang dilakukan oleh pemateri dengan latar belakang pendidikan Special and Inclusive Education ini.
Pemateri mengajak kita untuk melakukan penelitian bersama anak atau bahkan anak itu sendiri yang menjadi penelitinya, bukan menjadikan anak sebagai subjek penelitian. Selain itu, pemateri juga menyampaikan etika penelitian bersama anak, bagaimana caranya menjadi fasilitator bagi anak agar potensinya untuk berperan serta dan menghasilkan pengetahuan itu muncul, serta kekuatan dan isu-isu metode pengumpulan data menggunakan foto dan gambar.
Teman-teman yang tertarik dengan tema KDM kali ini, bisa melihat rekamannya di tautan ini.