- sartanapsikologi[at]mail.ugm.ac.id
- Angkatan 2019
Konstruksi Identitas Nasional Generasi Milenial di Indonesia
Globalisasi telah mengubah cara masyarakat dalam mengimajinasikan diri dan bangsanya. Generasi milenial sebagai kelompok yang terpapar oleh digitalisasi dan globalisasi dapat memberikan gambaran tentang identitas nasional kontemporer tersebut. Sayangnya, riset tentang identitas nasional pada mereka masih terbatas. Di luar itu, sejauh ini, identitas nasional dikaji dari perspektif keilmuan yang terpisah-pisah dengan pendekatan penelitian yang beragam. Hal demikian menyebabkan pengetahuan tentang identitas nasional terfragmentasi dan tidak dapat memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai konsep tersebut. Seringkali ia juga menimbulkan komunikasi yang tidak sinkron antara peneliti dari disiplin ilmu berbeda. Meskipun beberapa peneliti sudah berusaha untuk mengintegrasikan kajian teoritis tentang identitas, namun sejauh ini usaha tersebut masih belum mencapai penjelasan yang memadai. Penelitian ini berusaha untuk mengintegrasikan pendekatan teoritis mengenai identitas nasional tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif Constructivist Grounded Theory (CGT) (Charmaz, 2014). Partisipan penelitian ini adalah warga negara Indonesia, berusia 22-40 tahun, aktif menggunakan internet dan media sosial, serta tidak menduduki posisi strategis dalam pemerintahan. Pengambilan sampel dalam Grounded Theory berlangsung dalam dua tahap yang berurutan, yaitu tahap initial sampling dan theoretical sampling. Pada tahap initial sampling peneliti akan mengambil data dari 200 partisipan dari berbagai wilayah di Indonesia dengan kuesioner terbuka secara online. Selanjutnya, pada tahap theoretical sampling pengambilan partisipan didasarkan pada informasi kesediaan partisipan pada kuesioner terbuka tersebut. Selain kuesioner terbuka, data dalam penelitian ini juga dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, catatan lapangan. Data dianalisis dengan pendekatan CGT meliputi open coding, focused coding, theoretical coding, memoing dan constant comparative analysis. Proses pengumpulan dan analisis data berlangsung secara bersamaan dan bersifat iteratif.
Sartana adalah mahasiswa S3 Psikologi di Universitas Gadjah Mada, yang memulai studinya pada tahun 2019 setelah menyelesaikan gelar Sarjana Psikologi di Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan Magister Psikologi Sosial di Universitas Gadjah Mada. Dengan minat khusus dalam psikologi sosial, Sartana fokus pada penelitian di bidang psikologi kebangsaan, dengan topik disertasinya berjudul “Konstruksi Identitas Nasional Generasi Milenial di Indonesia,” yang mengeksplorasi isi dan susunan identitas nasional, termasuk elemen-elemen nilai, budaya, dan simbol-simbol kebangsaan, serta bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku kebangsaan generasi milenial. Selain kajian tersebut, Sartana juga tertarik pada kajian Psikologi Budaya, Psikologi Lingkungan, Psikologi Siber, dan Psikologi Komunitas. Saat ini, Sartana berprofesi sebagai dosen psikologi sosial di Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Dengan tekad menyelesaikan program S3 pada tahun 2025, Sartana berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan teori dan praktik psikologi sosial serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam kajian psikologi kebangsaan.