• Tentang UGM
  • Akademik
  • Penelitian
  • Perpustakaan
  • Pusat IT
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada
  • PROFIL
    • SEKILAS PANDANG
    • PENGELOLA
    • PROMOTOR & KO-PROMOTOR
    • UNIT PENDUKUNG PENELITIAN
  • AKADEMIK
    • PANDUAN AKADEMIK
    • Academic Guide
    • KURIKULUM
      • KURIKULUM 2014
      • KURIKULUM 2020
    • SIMASTER
    • SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
    • LEAFLET
  • FASILITAS
    • PERPUSTAKAAN
    • PENJAMINAN MUTU
    • AKSES JURNAL DAN EBOOK
    • LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
  • KEMAHASISWAAN & ALUMNI
    • PRESTASI MAHASISWA
    • PROMOVENDUS CLUB
    • PROFIL MAHASISWA
  • PENDAFTARAN
    • PROSEDUR
    • SYARAT
    • SELEKSI
    • JADWAL SELEKSI
    • DAFTAR
  • Home
  • Kursus Intensif

Kursus Intensif Pengukuran Psikologi

  • Kursus Intensif, Rilis
  • 27 November 2020, 14.36
  • Oleh : doktor.psikologi

Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan kursus intensif Pengukuran Psikologi secara daring. Acara yang diagendakan selama 4 hari ini diadakan pada tanggal 16, 19, 20 dan 25 November 2020.

Adapun jumlah peserta yang mendaftar untuk mengikuti kursus yaitu 187 orang yang terdiri dari peserta umum yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan, mahasiswa S3 psikologi ugm dan pengurus APSIMETRI.

Kegiatan dibuka oleh ibu Dr. Nida UI Hasanat, M.Si., Psikolog selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan beliau berterima kasih kepada para panitia atas terselenggaranya kegiatan dan para peserta yang ikut berpartisipasi dalam sharing ilmu yang diadakan hari ini.

Sesi pertama pada hari pertama dibuka oleh pemateri bapak Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D. yang merupakan Kaprodi Doktor Fakultas Psikologi UGM. Beliau akan menyampaikan topik yang berjudul Mengeksplorasi Jejaring Nomologis Konstruk Ukur. Materi dimulai dengan pemaparan tentang dasar dari pengukuran psikologi dan penjelasan tentang jejaring normologis itu sendiri. Secara ringkas, jejaring normologis merupakan sebuah representasi atas konsep atau konstruk dalam sebuah kajian dan manifestasinya serta kesalingterkaitan di dalam dan antar konsep atau konstruk serta manifestasinya. Beliau juga memaparkan tentang prinsip penerapan jejaring normologis dan contoh-contoh jurnal yang membahas tentang jejaring normologis.

Sesi kedua dilanjutkan oleh bapak Restu Tri Handoyo, Ph.D., Psikolog dengan topik yang berjudul Peranan Teori dalam Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Pembahasan dimulai dengan pemaparan singkat tentang pengukuran psikologi, dilanjutkan dengan peran teori dalam pengukuran, substantive validity: conceptualisation and literatur review dan pembahasan terakhir yaitu lesson learned: self-report stigma questionnaire Indonesia. Secara garis besar, dari teori yang ada peneliti dapat menjabarkan menjadi sebuah definisi operasional yang kemudian diturunkan menjadi indikator-indikator keperilakuan agar dapat dibuat menjadi item-item dalam pengukuran psikologi dan menghasilkan sebuah data yang menggambarkan teori tersebut.

Sesi ketiga di hari pertama akan ditutup oleh Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D. dengan topik yang berjudul Inovasi dalam Pengukuran Psikologi. Beliau memaparkan pengalaman pengembangan alat tes dan mengajak peserta untuk sharing dan sama-sama belajar dalam sesi ini. Di teori human iceberg, perilaku manusia yang terlihat seperti kata-kata aspek verbal, gerak tubuh dan lain sebagainya disebabkan oleh hal kasat mata seperti kepercayaan dan nilai. Tantangan ilmuwan psikologi tidak hanya didasarkan pada hal yang terlihat tetapi bagaimana kita dapat memprediksi perilaku yang terlihat berdasar hal-hal laten.

Hari kedua dalam sesi keempat akan dibuka oleh Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A. dengan topik yang berjudul Teknik dan Prosedur Pengembangan Alat Ukur. Bapak Azwar memulai sesi dengan pembahasan awal mengenai pengukuran secara umum dan pengukuran secara spesifik dalam dunia psikologi. Beliau juga memaparkan tentang bagaimana mengembangkan suatu teori menjadi suatu alat ukur. Dimulai dari select a theoretical concept, discover behavioral aspect, create behavioral indicators, dan terakhir write scale items. Di akhir sesi beliau juga menunjukkan beberapa blue print dan contoh-contoh alat ukur non-kognitif.

Sesi kelima dilanjutkan oleh Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si. dengan topik yang berjudul Teknik dan Prosedur Adaptasi Tes. Materi dimulai dengan pemaparan latar belakang melakukan adaptasi suatu alat ukur. Menurut beliau, adaptasi alat ukur diimplementasikan pada negara yang baru, budaya, bahasa dan metode yang unik. Karena hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai ekuivalensi antara sumber original dengan versi target. Beliau juga membahas tentang konsep dan cakupan adaptasi instrumen pengukuran psikologi, kemudian tahapan-tahapan melakukan adaptasi tes, contoh dari skala yang telah diadaptasi dan bagaimana melakukan validasi hasil suatu alat tes yang telah diadaptasi. Skala yang telah diadaptasi atau skala versi translasi tidak begitu menghasilkan skor yang sama-sama reliable dengan skala versi Bahasa original. Oleh karena itu, hasil adaptasi harus diverifikasi dengan hati-hati melalui proses pengujian propertis psikometri yang sistematis.

Sesi terakhir atau keenam di hari kedua dilanjutkan oleh bapak Haryanta, M.A. yang akan menyampaikan topik berjudul Konstruksi Tes Kognitif. Materi dimulai dengan pengertian kemampuan kognitif, sejarah perkembangan tes kognitif dan tahapan konstruksi tes kognitif. Tahap pertama dimulai dari test conceptualization yaitu menentukan tujuan tes dan memilih teori kognitif yang akan digunakan, test specification yaitu menentukan responden, bentuk tes dan jumlah subtes atau item, item development, field testing, test assembling dan yang terakhir norming and validity studies.

Hari ketiga sesi ketujuh akan dimulai oleh bapak Drs. Helly Prajitno Soetjipto, M.A. dengan topik yang berjudul Pengujian Dimensionalitas Pengukuran. Pada pembahasan pertama, beliau memaparkan bahwa pengujian dimensionalitas dalam proses evaluasi hasil pengukuran merupakan salah satu aktifitas penting dalam pengembangan dan pengujian instrumen pengukuran. Informasi mengenai dimensionalitas memberikan sejumlah implikasi yang tidak hanya berkaitan dengan bagaimana menafsirkan sebuah hasil pengukuran namun juga berkaitan dengan bagaimana menerapkan prosedur analisis statistika.  Kemudian beliau juga memaparkan beberapa cara mereduksi dimensionalitas pengukuran serta konsep umumnya yaitu: principal component analysis (PCA), exploratory factor analysis (EFA) berbasis data, dan confirmatory factor analysis (CFA).

Sesi kedelapan dilanjutkan oleh ibu Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D. dengan topik yang berjudul Pengembangan Implicit Association Test. Dalam pembahasan kali ini, bu Kus memulai dengan pemaparan latar belakang munculnya Implicit Association Test (IAT), pengertian IAT, menurut beliau IAT yaitu alat ukur yang populer dalam psikologi digunakan untuk menentukan kekuatan asosiatif pada dua konsep. Dua konsep tersebut adalah pasangan target kategori dan pasangan atribut evaluatif yang berkaitan. Kekuatan asosiatif diukur dengan mendasarkan pada reaction time respon partisipan. Semakin cepat reaction time maka semakin kuat asosiasi antara dua konsep tersebut. Beliau juga membahas kegunaan IAT, contoh penelitian yang menggunakan IAT, jenis administrasi, serta kelebihan dan kekurangan IAT. Dan di akhir sesi beliau juga memaparkan kritik dan rekomendasi untuk riset IAT yang dapat dilakukan di masa depan.

Hari terakhir sesi kesembilan dibuka oleh mas Wahyu Jati Anggoro dengan topik yang berjudul Pengembangan Situational Judgement Test (SJT). Beliau membahas tentang dasar teoritis dari SJT dan definisinya dalam ilmu psikologi, contoh-contoh SJT, karakteristik butir soal SJT, tujuan SJT dan prosedur penyusunan SJT. Secara garis besar, situational judgement test atau SJT adalah tipe tes yang menyediakan bentuk item-item yang realistis dengan situasi nyata dan subjek dapat memilih respon yang sesuai diri mereka. Dan pada akhir sesi, beliau juga memaparkan tipe-tipe penyekoran dalam SJT.

Sesi terakhir ditutup oleh bapak Wahyu Widhiarso, M.A. dengan topik yang berjudul Analisis Kelas Laten dalam Pengembangan Tipologi Individu. Beliau membahas tentang ide dasar penggunaan dari analisis kelas laten beserta contoh jurnal penelitian yang telah beliau lakukan. Kemudian konsep dasar dari konstruk laten dan prosedur analisisnya. Analisis kelas laten ini mempelajari pola-pola tanggapan individu terhadap butir-butir alat ukur dan memberikan informasi yang sangat berharga mengenai karakteristik unik individu. Di Akhir sesi, beliau memberikan jurnal-jurnal yang dapat dijadikan referensi penggunaan analisis kelas laten dan berharap dapat dijadikan ide riset oleh para peserta.

Penulis: Chintia Viranda

Related Posts

Ujian Tertutup Brigitta Erlita Tri Anggadewi: Menggali Makna Independent Living bagi Individu dengan Disabilitas Intelektual

Rilis Selasa, 2 September 2025

Pada Selasa, 2 September 2025, Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM Kembali menggelar ujian tertutup ketiga dari mahasiswa angkatan 2021. Giliran Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, mempertahankan hasil riset disertasinya yang berjudul Konsep Independent Living Pada Orang Dengan Disabilitas Intelektual Dalam Konteks Indonesia. 

Tim pengujian terdiri dari Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si., Psikolog, sebagai Promotor dan Restu Tri Handoyo, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog, sebagai Ko-promotor. Disertasi Erlita juga diuji oleh para pakar di bidangnya, yaitu: Elga Andriana, S.Psi, M.Ed, Ph.D., (Fakultas Psikologi UGM), Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D., Psikolog, (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Komisi Ilmu Sosial Jakarta), dan Prof. Dr. Mumpuniarti, M.Pd. (Pendidikan Luar Biasa, FIP dan Psikologi, UNY). Dr. Wenty Marina Minza, M.A., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM memimpin jalannya ujian.

Disertasi ini terdiri dari lima studi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari individu dengan disabilitas intelektual, orang tua, guru, psikolog (tumbuh kembang, SLB, rehabilitasi), dokter, hingga pembuat kebijakan. Dengan pendekatan ini, Erlita berusaha memotret makna independent living secara komprehensif dari berbagai sudut pandang.

Erlita memaparkan kemandirian bukan sekadar konsep individual, melainkan juga hasil dari interaksi, dukungan, dan pemahaman lingkungan sekitar. “Penting untuk mendengarkan bagaimana perspektif independent living dari orang-orang yang ada di sekitar individu dengan disabilitas intelektual,” ujarnya.

Erlita juga menegaskan komitmennya untuk menyebarluaskan hasil penelitiannya kepada berbagai pihak yang terlibat dalam proses riset. Ia berharap temuannya dapat membuka ruang diskusi baru mengenai bagaimana independent living dapat diwujudkan secara lebih inklusif dan kontekstual di Indonesia.

Penelitian ini diharapkan tidak hanya menjadi kontribusi bagi pengembangan ilmu psikologi, tetapi juga memberi dampak nyata dalam mendorong masyarakat yang lebih peduli, inklusif, dan mendukung kemandirian bagi individu dengan disabilitas intelektual.

Selamat kepada Brigitta Erlita Tri Anggadewi atas capaian penting ini. Semoga langkah berikutnya semakin membuka jalan bagi hadirnya psikologi yang berdampak luas bagi kehidupan.

 

Penulis: Yutia Cesarinda Kusumawati
Editor: Sussanti

Raih Gelar Doktor UGM, Sheilla Varadhila Angkat Konsep Rasa Rumangsa untuk Ringankan Beban Keluarga Perawat Skizofrenia

Rilis Rabu, 20 Agustus 2025

Sheilla Varadhila Peristianto, M.Psi., Psikolog., sukses gelar doktor pada ujian terbuka Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/08). Penelitian yang berjudul “Konsep Rasa Rumangsa dan Kaitannya dengan Beban Subjektif Keluarga yang Merawat Individu dengan Skizofrenia” mengantarkan Sheila menjadi doktor ke-6672 yang lulus dari UGM.

Ujian terbuka promosi doktor Sheilla Varadhila Peristianto dilaksanakan di Ruang A-203, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Sidang ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., dan menghadirkan para penguji dari kalangan akademisi terkemuka. Bertindak sebagai Promotor, yaitu Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D., Psikolog. Ko-promotor, Dra. Muhana Sofiati Utami, M.S., Ph.D., Psikolog. Hadir pula sebagai anggota panitia penilai: Prof. Dra. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D., Psikolog, Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si., Psikolog, serta anggota penilai eksternal, Dr. Nanik Prihartanti, M.Si., dan Dr. dr. Carla Raymondalexas Marchira, SpKJ.

Dalam penelitiannya, Sheilla menyoroti nilai budaya Jawa, yakni rasa rumangsa, yang berperan penting membantu keluarga mengelola diri saat merawat anggota dengan skizofrenia. Ia berhasil mengembangkan alat ukur rasa rumangsa yang valid dan reliabel, sekaligus membuktikan perannya dalam menurunkan beban subjektif keluarga melalui dukungan sosial. Temuan ini tidak hanya memperkaya kajian budaya lokal, tetapi juga membuka peluang intervensi psikologis berbasis kearifan Jawa untuk memperkuat ketahanan mental keluarga dalam proses pendampingan.

Dengan capaian tersebut, Sheilla berharap penelitiannya dapat menjadi rujukan dalam pengembangan intervensi psikologis berbasis budaya lokal. Ia menekankan pentingnya menghadirkan layanan pendampingan yang tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga memperhatikan dimensi sosial dan budaya yang melekat pada keluarga. Menurutnya, mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal seperti rasa rumangsa ke dalam praktik psikologi dapat memperkuat dukungan sosial, mengurangi beban subjektif, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga yang merawat individu dengan skizofrenia.

“Penelitian ini sangat memperkaya cara pandang saya dalam memahami realitas. Di dalamnya ada kisah, pengalaman, kearifan lokal, dan ada suara-suara yang semoga menjadi kontribusi nyata dalam dunia psikologi,” ucap Sheilla dalam sambutan setelah resmi menyandang gelar doktor dengan masa studi 3 tahun, 10 bulan, 25 hari, dan predikat (cumlaude).

Penulis : Relung Fajar Sukmawati

Sumber: https://psikologi.ugm.ac.id/raih-gelar-doktor-ugm-sheilla-varadhila-angkat-konsep-rasa-rumangsa-untuk-ringankan-beban-keluarga-perawat-skizofrenia/

Orientasi Doktor Ilmu Psikologi UGM 2025/2026: Fondasi Ilmiah, Kebersamaan, dan Motivasi

Rilis Sabtu, 16 Agustus 2025

Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menyambut 11 mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026, termasuk dua mahasiswa jalur fast track S2-S3. Rangkaian orientasi akademik berlangsung pada 11–15 Agustus 2025, dilanjutkan dengan pertemuan promotor pada 19–20 Agustus 2025.

Orientasi dibuka dengan sesi bersama mahasiswa Magister yang menghadirkan materi tentang kehidupan akademik di UGM, nilai-nilai universitas, etika akademik, serta pengenalan berbagai unit di Fakultas Psikologi. Mahasiswa juga berkesempatan mengenal pusat riset, unit kerja sama, laboratorium, perpustakaan, hingga layanan mahasiswa.

Hari kedua, peserta diperkenalkan dengan sistem akademik digital melalui workshop SIT dan Simaster. Sore harinya, mereka bergabung dengan Promovendus Club (PC)—komunitas mahasiswa doktoral—yang ditutup dengan serah terima kepengurusan PC Angkatan 2023 ke 2024.

Agenda berlanjut dengan tur keliling Fakultas Psikologi dan kunjungan ke Museum UGM pada hari ketiga. Kegiatan ini disusul penjelasan kurikulum 2020 serta kalender akademik oleh Kaprodi.

Hari keempat, mahasiswa diajak menjaga kesehatan melalui sesi Move & Thrive: Light Exercise for Doctoral Wellness bersama Fajar Tri Asmara. Pada hari yang sama, mereka juga mengikuti workshop internasional bersama Dr. Bruno Messina Coimbra dari Utrecht University, Belanda, mengenai penggunaan ASReview, perangkat berbasis AI untuk membantu penelitian systematic review.

Puncak orientasi berlangsung di Wisdom Park pada hari kelima dengan kegiatan Rise & Thrive: Games to Fuel Doctoral Journey! yang dirancang untuk mempererat kebersamaan dan semangat kolektif. Rangkaian acara ditutup dengan sesi penguatan motivasi oleh Fuad Hamsyah, S.Psi., M.Sc., Ph.D., yang menekankan pentingnya menjaga semangat dan kebersamaan sepanjang perjalanan doktoral.

Melalui rangkaian orientasi ini, Program Doktor Ilmu Psikologi UGM membekali mahasiswa baru tidak hanya dengan pengetahuan akademik, tetapi juga dengan fondasi kebersamaan, kesehatan, dan motivasi sebagai bekal dalam menempuh studi doktoral.

Penulis: Yutia Cesarinda Kusumawati
Editor: Sussanti

Ujian Tertutup Rachmawati: Menelisik University Belongingness dan Dinamika Psikososial Mahasiswa

Rilis Rabu, 23 Juli 2025

Yogyakarta — Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali meluluskan salah satu kandidat doktoralnya melalui penyelenggaraan Ujian Tertutup yang berlangsung pada Selasa, 22 Juli 2025. Kali ini, giliran Rachmawati, S.Psi., M.A. (NIM 19/450340/SPS/00352), mahasiswa angkatan 2019, yang berhasil mempresentasikan hasil disertasinya yang berjudul “Faktor Psikososial yang Memengaruhi University Belongingness Mahasiswa.”

Disertasi ini mengangkat isu krusial dalam dunia pendidikan tinggi, yaitu bagaimana mahasiswa membangun dan mempertahankan perasaan keterhubungan dan kebersatuan dengan lingkungan kampus, atau yang dikenal sebagai university belongingness. Penelitian Rachmawati menyoroti bahwa faktor psikososial seperti dukungan sosial, relasi interpersonal, persepsi terhadap institusi, serta kesejahteraan psikologis turut memengaruhi kekuatan dan keberlangsungan rasa “menjadi bagian” dari kampus.

Dalam pemaparannya, Rachmawati menyatakan bahwa “university belongingness itu bisa berlangsung lama atau bahkan permanen.” Ini menandakan bahwa ikatan afektif antara individu dan kampus bukanlah sekadar fenomena sementara selama kuliah, tetapi dapat berdampak jangka panjang terhadap identitas diri, kepuasan hidup, serta komitmen alumni terhadap institusi.

Ujian ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., dan turut dihadiri oleh Tim Promotor yang telah mendampingi proses studi Rachmawati, yaitu Dr. rer. pol. Bhina Patria, S.Psi., M.A., (Promotor) dan Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog (Ko-promotor).

Selain itu, jajaran Tim Penguji yang terdiri dari para akademisi berpengalaman juga hadir secara luring, yakni Dr. Yuli Fajar Susetyo, S.Psi., M.Si., Psikolog (Fakultas Psikologi UGM)., Elga Andriana, S.Psi, M.Ed, Ph.D (Fakultas Psikologi UGM), dan Prof. Dr. Asmadi Alsa, S.U. (Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I.)

Diskusi ilmiah berjalan dengan hangat, mendalam, dan konstruktif. Tim penguji memberikan apresiasi terhadap kontribusi ilmiah yang ditawarkan disertasi ini, khususnya dalam mengembangkan pemahaman terhadap faktor-faktor yang mendorong munculnya rasa memiliki mahasiswa terhadap universitas. Konsep belongingness ini semakin relevan di tengah tantangan pendidikan tinggi yang menuntut inklusivitas, resiliensi sosial, serta kesejahteraan mental mahasiswa.

Penelitian Rachmawati juga memberikan rekomendasi agar institusi pendidikan tinggi dapat lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa, serta membangun ekosistem kampus yang suportif secara emosional maupun sosial. Di tengah arus mobilitas mahasiswa dan beragam latar belakang individu, sense of belonging menjadi fondasi penting dalam membentuk pengalaman belajar yang bermakna.

 

Penulis: Yutia Cesarinda Kusumawati

Universitas Gadjah Mada

Program Studi Doktor Ilmu Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur
Yogyakarta 55281 Indonesia
doktor.psikologi[at]ugm.ac.id
Doktor Ilmu Psikologi UGM
doktorpsikologiugm
+62 822 2720 5719
+62 (274) 550435
+62 (274) 550435

Profil

  • Sekilas Pandang
  • Pengelola
  • Promotor & Ko-Promotor
  • Unit Pendukung Penelitian

Akademik

  • Panduan Akademik
  • Kurikulum 2014
  • Kurikulum 2020
  • Simaster
  • Sistem Informasi Terintegrasi

Fasilitas

  • PERPUSTAKAAN
  • PENJAMINAN MUTU
  • AKSES JURNAL DAN EBOOK
  • LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Kemahasiswaan & Alumni

  • Prestasi Mahasiswa
  • Promovendus Club
  • Profil Mahasiswa

© 2021 Universitas Gadjah Mada