• Tentang UGM
  • Akademik
  • Penelitian
  • Perpustakaan
  • Pusat IT
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada
  • PROFIL
    • SEKILAS PANDANG
    • PENGELOLA
    • PROMOTOR & KO-PROMOTOR
    • UNIT PENDUKUNG PENELITIAN
  • AKADEMIK
    • PANDUAN AKADEMIK
    • Academic Guide
    • KURIKULUM
      • KURIKULUM 2014
      • KURIKULUM 2020
    • SIMASTER
    • SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
    • LEAFLET
  • FASILITAS
    • PERPUSTAKAAN
    • PENJAMINAN MUTU
    • AKSES JURNAL DAN EBOOK
    • LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
  • KEMAHASISWAAN & ALUMNI
    • PRESTASI MAHASISWA
    • PROMOVENDUS CLUB
    • PROFIL MAHASISWA
  • PENDAFTARAN
    • PROSEDUR
    • SYARAT
    • SELEKSI
    • JADWAL SELEKSI
    • DAFTAR
  • Home
  • Post by
  • hal. 2
Post by :

Humas

Harlina Nurtjahjanti

Alumni Kamis, 17 Oktober 2024

  • harlinanurtjahjanti@mail.ugm.ac.id
  • Angkatan 2020
Disertasi
Abstrak
Promotor
Co-Promotor
Disertasi

Cyberloafing: konseptualisasi, konstruksi instrumen dan model pengukuran.

Abstrak

Konektivitas internet dalam organisasi memiliki dampak positif dan negatif. Sementara kemajuan teknologi meningkatkan produktivitas karyawan dan efektivitas organisasi, kemajuan ini juga membuka peluang untuk penyalahgunaan. Penyalahgunaan teknologi yang tidak disengaja ini telah melahirkan bentuk baru perilaku kerja kontraproduktif yang dikenal dengan nama cyberloafing. Era organisasi modern, yang ditandai dengan ketergantungan yang meningkat pada teknologi dan penggunaan internet, telah meningkatkan risiko cyberloafing di kalangan karyawan. Akibatnya, hal ini dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap kinerja secara keseluruhan.

Penelitian ini memberikan kontribusi pada kemajuan penelitian bidang cyberloafing di Indonesia, khususnya dalam pengembangan instrumen dan literatur tentang cyberloafing, dengan menyoroti sisi positif dari cyberloafing di kalangan karyawan. Penggunaan dua kerangka teoritis meningkatkan pemahaman tentang penggunaan internet untuk kepentingan pribadi selama jam kerja, dengan mengintegrasikan lingkungan psikososial kerja dengan mediasi stres dan psychological detachment ke dalam satu model. Penelitian ini melibatkan tenaga kependidikan dari 13 perguruan tinggi negeri yang tersebar di enam kota di Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta.

Pada studi pertama, pendekatan deduktif melalui tinjauan literatur digunakan untuk mengembangkan definisi konseptual dan memberikan bukti substansial untuk validitas konstruk dari cyberloafing. Tahapan selanjutnya, pendekatan induktif diterapkan dengan menggunakan kerangka analisis kualitatif fenomenologis. Data yang diperoleh awalnya dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dan kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perangkat lunak Nvivo 12 Plus untuk menjamin validitas kesimpulan. Proses ini berhasil mengidentifikasi lima tema yaitu hiburan, interaksi, informasi, transaksi, dan keterampilan. Dengan menggabungkan temuan dari pendekatan deduktif dan induktif tersebut, dikembangkan instrumen untuk mengukur cyberloafing di kalangan karyawan. Instrumen ini divalidasi dengan menggunakan pengujian psikometrik melalui Exploratory Factor Analysis (EFA) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil EFA menunjukkan struktur empat faktor yang konsisten dengan konstruk sedangkan hasil CFA mengonfirmasi kesesuaian model dengan faktor-faktor yang diidentifikasi oleh EFA, yaitu hiburan, interaksi, transaksi, dan rekreasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen cyberloafing yang dikembangkan merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk menilai cyberloafing di kalangan karyawan.

Pada studi kedua, adaptasi dan uji validasi dilakukan pada skala Lingkungan Psikososial Kerja, Stres Kerja, dan Psychological Detachment sebelum dilanjutkan dengan penilaian model pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga skala tersebut memenuhi kriteria validitas. Setelah itu, uji mediasi dilakukan untuk mengevaluasi apakah variabel mediasi dalam penelitian ini berperan dalam model yang dibangun. Secara spesifik, pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah stres kerja dan psychological detachment memediasi hubungan antara lingkungan psikososial kerja dan cyberloafing. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya efek mediasi penuh psychological detachment pada hubungan antara lingkungan psikososial kerja dan cyberloafing. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh lingkungan psikososial kerja terhadap cyberloafing dimediasi secara berurutan oleh stres kerja dan psychological detachment. Berdasarkan hasil penelitian, penulis membahas kontribusi teoritis dan implikasi praktis.

Kata kunci: Cyberloafing, lingkungan psikososial kerja, stres kerja, psychological detachment, pengembangan skala, model mediasi, pegawai organisasi publik.

Promotor

Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D.

Co-Promotor

Indrayanti, M.Si., Ph.D., Psikolog

Profil Singkat

Harlina selain mahasiswa S3 Prodi Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UGM, juga merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Minat penelitiannya mengenai aspek perilaku karyawan dan lingkungan kerja (employees’ work attitudes and behaviors at work, mental health, cyberloafing, psychosocial work environment, etc.).

Tri Astuti Raih Doktor Usai Teliti Strategi Efektif Tim Virtual

Rilis Jumat, 25 Agustus 2023

Relasi yang terjalin antar karyawan saat ini banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pada awalnya relasi terbentuk melalui interaksi langsung pada tim tradisional. Seiring perkembangan maka dalam beberapa dekade relasi yang terjalin tidak hanya terjadi secara langsung tetapi bisa terjadi karena difasilitasi oleh teknologi dan jaringan seperti pada tim virtual.

Perubahan dari tim tradisional ke arah tim virtual mengakibatkan adanya perubahan dinamika relasi yang terjadi. Adalah Tri Astuti., S.Psi., M.Psi., Psikolog, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang kemudian melakukan penelitian soal ini.

Penelitian dilakukan untuk mengembangkan teori dinamika kelompok tim virtual pada startup. Metode penelitian yang ia gunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi dengan melibatkan partisipan sebanyak 18 dari 17 startup digital.

“Penelitian inipun menemukan selective coding yang berorientasi pada solusi yang dapat dijelaskan melalui alur dinamika dari 10 kategori yang dibagi ke dalam tiga tahapan sistemik input, proses, dan output yaitu preferensi organsiasi, preferensi personal, voluntary task assignment, kelompok kecil, “update culture”, manajemen terbuka, back to back, peralihan instan, rasa memiliki kelompok, dan kinerja,” ujar Tri Astuti saat ujian terbuka Program Doktor di Fakultas Psikologi UGM, Kamis (24/8).

Dia mengungkapkan tim virtual berorientasi pada solusi menawarkan output dari hasil relasi positif seperti efektivitas pencapaian target kerja tepat waktu, efisiensi dan implikasi dari penelitian yang ia lakukan dapat digunakan sebagai gambaran awal bagi perusahaan yang ingin membentuk tim virtual dan membuat sistem manajemen tim virtual dengan mempertimbangkan kategori yang muncul guna mendukung pencapaian kinerja perusahaan.

Mempertahankan disertasi Orientasi Pada Solusi: Strategi Efektif Pada Tim Virtual, Tri Astuti menjelaskan tim virtual tidak akan terbentuk jika perusahaan tidak mempertimbangkan strategi, pengaruh dari lingkungan luar sampai dengan jenis pekerjaan yang berpeluang untuk dibentuk secara tim virtual. Pilihan gaya kerja karyawan juga menjadi salah satu faktor penentu apakah tim virtual akan terbentuk atau tidak.

Beberapa karyawan yang menyukai pekerjaan dengan cara berinteraksi langsung akan mengalami kesulitan jika harus bekerja dalam tim virtual kerena telah terbiasa dan termotivasi bekerja dengan berinteraksi langsung. Di saat kedua komponen tersebut sudah dipertimbangkan dengan cukup matang maka relasi yang terjalin secara virtualpun akan berlanjut pada proses lebih formal yaitu pembagian tugas kerja.

“Pada tim virtual, proses pembagian kerja memang lebih banyak dilakukan melalui proyek-proyek sementara. Proyek yang lolos melalui tahapan review oleh pemimpin kemudian dibawa pada bawahannya untuk disebarkan dengan mempertimbangkan tiga hal yaitu prioritas, beban kerja dan pengalaman,” jelasnya.

Karyawan yang memenuhi ketiga hal tersebut, dalam pandangan Tri Astuti, memiliki peluang untuk mendapatkan proyek yang ditawarkan. Dalam proses koordinasi antara pemimpin dan bawahan akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan dapat bertukar informasi pada kelompok kecil dan memungkinkan tim virtual mencapai mutual understanding yang lebih cepat dibandingkan dengan membagi informasi pada kelompok yang lebih besar.

“Selanjutnya, jika kelompok-kelompok kecil sudah terbentuk maka pemimpin dan bawahan akan melakukan interaksi yang dijelaskan melalui empat kategori yaitu update culture, manajemen terbuka, back to back, dan peralihan instan. Keempat kategori ini menggambarkan proses koordinasi sampai dengan monitoring yang dilakukan oleh pemimpin dan bawahan. Seluruh tahapan proses saling memengaruhi satu sama lain, dan memiliki dampak terhadap perusahaan itu sendiri,”tandas Tri Astuti dalam ujiannya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Erna (Fak. Psikologi)

Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/tri-astuti-raih-doktor-usai-teliti-strategi-efektif-tim-virtual/

Raih Gelar Doktor Ilmu Psikologi, Theda Renanita Teliti Kesehatan Keuangan Rumah Tangga

Rilis Selasa, 28 Februari 2023

Theda Renanita, S.Psi,. M.A., sukses meraih gelar doktor dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada ujian terbuka Program Studi Doktor Ilmu Psikologi, Jumat (24/2). Disertasi berjudul Kesehatan Keuangan Rumah Tangga: Pengukuran dan Pemeriksaan Model Teoritis mengantarkan Theda Renanita menjadi doktor ke-5772 yang lulus dari UGM.

Prof. Subandi, M.A., Ph.D., sebagai ketua sidang memimpin ujian terbuka. Bertindak sebagai promotor yaitu Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D., merupakan Dekan Fakultas Psikologi UGM, dan ko-promotor Agung Santoso, Ph.D. Selanjutnya tim penguji yaitu Dr. Rahkman Ardi, M.Psych., IJK Sito Meiyanto, Ph.D., dan Dr.rer.pol. Bhina Patria, M.A.

Theda menjelaskan kesehatan keuangan sebagai situasi keuangan secara menyeluruh mencakup aspek objektif atau moneter dan juga aspek psikologis. Aspek psikologis yang pertama adalah persepsi subjektif terhadap keuangan, yaitu tidak mengalami financial insecurity atau financial worries. Kedua yaitu perilaku keuangan yang diharapkan, dan aspek psikologis yang ketiga, merasa puas terhadap kondisi keuangan secara keseluruhan.

“Kalau sudah merasa sehat tapi tidak ada asuransi atau jumlah hutangnya sampai over, itu belum bisa disebut dengan sehat keuangan. Sebaliknya juga, kalau misalnya portofolio keuangannya sudah balance, masih merasa kurang, masih merasa worry dengan kondisi keuangan masa depan, itu juga belum seimbang,” jelas Theda.

Permasalahan kesehatan keuangan rumah tangga pada sebagian besar masyarakat  Indonesia menjadi latar belakang penelitian ini. Permasalahan keuangan rumah tangga tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah utang konsumtif, kredit macet dan rasio tabungan rendah. Harapan penelitian ini mampu berkontribusi dengan membangun pemahaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dengan mengintegrasikan faktor-faktor moneter objektif dan evaluasi terhadap keuangan dalam suatu model.

Theda melakukan tiga tahapan studi penelitian, pertama melalui scoping review untuk melihat sejauh mana penelitian kesehatan keuangan, kedua yaitu validasi alat ukur kesehatan, dan yang ketiga melihat pengaruh dari literasi keuangan perubahan hidup dan fokus regulatori terhadap kesehatan keuangan objektif dan subjektif.

“Secara umum implikasi penelitian ini ada tiga bagian, pertama kita bisa memperoleh gambaran gap yang masih ada, kita bisa meneliti faktor-faktor psikologis yang berperan dan konsekuensi kesehatan keuangan lebih lanjut. Kedua, penelitian ini memvalidasi alat ukur kesehatan keuangan maka kita memperoleh alat ukur yang valid dan didukung oleh properti psikometri, yang ketiga kita bisa mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh,” terang Theda.

Theda Renanita mengungkapkan bahwa keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya. Penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan intervensi untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan berdasarkan fokus regulatori.

 

Penulis: Erna

Sumber: https://psikologi.ugm.ac.id/raih-gelar-doktor-ilmu-psikologi-theda-renanita-teliti-kesehatan-keuangan-rumah-tangga/

12
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Doktor Ilmu Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur
Yogyakarta 55281 Indonesia
doktor.psikologi[at]ugm.ac.id
Doktor Ilmu Psikologi UGM
doktorpsikologiugm
+62 822 2720 5719
+62 (274) 550435
+62 (274) 550435

Profil

  • Sekilas Pandang
  • Pengelola
  • Promotor & Ko-Promotor
  • Unit Pendukung Penelitian

Akademik

  • Panduan Akademik
  • Kurikulum 2014
  • Kurikulum 2020
  • Simaster
  • Sistem Informasi Terintegrasi

Fasilitas

  • PERPUSTAKAAN
  • PENJAMINAN MUTU
  • AKSES JURNAL DAN EBOOK
  • LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Kemahasiswaan & Alumni

  • Prestasi Mahasiswa
  • Promovendus Club
  • Profil Mahasiswa

© 2021 Universitas Gadjah Mada