
Salah satu mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada, Lucia Peppy Novianti, menjadi delegasi Indonesia dalam 8th ASEAN Regional Union of Psychological Societies (ARUPS) Congress yang diselenggarakan di Cebu, Filipina, pada 24–27 September 2025.
Peppy menjadi satu-satunya perwakilan dari Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM yang mendapat dukungan pendanaan dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) untuk mengikuti forum ilmiah ini.
Kongres ARUPS 2025 diselenggarakan bersamaan dengan 61st Psychological Association of the Philippines (PAP) Annual Convention, yang mengangkat tema besar tentang peran psikologi dalam menjawab tantangan sosial di kawasan Asia Tenggara.
Eksplorasi Makna Luka dan Pemulihan Korban Kekerasan Seksual Remaja
Dalam kesempatan tersebut, Peppy mempresentasikan hasil risetnya yang berjudul “Understanding the pain of being dumped and blamed: Uncover the experience of adolescent sexual abusive victim through photovoice.”
Penelitian ini menggunakan metode photovoice untuk menggali pengalaman emosional korban kekerasan seksual pada remaja—sebuah pendekatan yang memberikan ruang bagi korban untuk mengekspresikan pengalaman dan pemulihannya melalui media visual.
Melalui paparannya, Peppy menekankan pentingnya pendekatan empatik dan partisipatif dalam memahami dinamika psikologis korban, sekaligus mendorong adanya ruang aman bagi remaja untuk bersuara dan memulihkan diri.
Kontribusi untuk Psikologi Regional
Keterlibatan Peppy dalam ARUPS 2025 tidak hanya menjadi ajang untuk mempresentasikan hasil riset, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi akademik Indonesia di tingkat kawasan ASEAN. Partisipasi mahasiswa doktor UGM di ajang ini menjadi bukti nyata bahwa penelitian psikologi tidak hanya berperan dalam ranah akademik, tetapi juga memiliki dampak luas dalam memahami dan menanggulangi isu sosial yang kompleks, terutama dalam konteks kesejahteraan psikologis remaja.
Penulis: Yutia Cesarinda Kusumawati